25 radar bogor

Operasi Pasar tak Laku, Kualitas Beras Dianggap Jelek

(Sofyan/ Radar Bogor) SEPI: Operasi pasar di Kecamatan Cibinong dan Citeureup kurang diminati karena kualitas beras yang dianggap jelek, kemarin.

CIBINONG–Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor akhirnya menggelar operasi pasar di Kecamatan Cibinong dan Citeureup, kemarin (23/1). Hal itu dilakukan karena harga beras medium yang masih tinggi.

Sebanyak 16 ton beras Bulog kualitas medium dengan harga Rp8.500 per kilogram pun disiapkan. Namun, masyarakat tidak terlalu antusias dengan adanya operasi pasar tersebut. Musabab­nya, beras yang disiapkan dinilai berkualitas jelek atau mirip raskin.

Kabid Perdagangan pada Disperdagin Kabupaten Bogor Jona Sijabat mengatakan, masyarakat lebih memilih beras dengan kualitas tinggi, sekalipun harganya mahal. ”Pokoknya kalau menurut masyarakat, kayak raskin gitu, di atasnya sedikit. Kalau dari Bulog, beras itu medium,” kata Jona.

Meski dinilai tidak begitu laku,  sambung Jona, jika beras tersebut habis maka Bulog siap menyediakan lagi beras untuk operasi pasar. ”Kalau sekarang kan beras medium sudah enggak ada di pasar, yang ada itu kualitas premium, harganya sekarang Rp13.500 per kilogram,” tuturnya.

Jona menambahkan, dengan adanya ope­rasi pasar memang tujuannya untuk menstabilkan harga. Namun, animo masyarakat yang kurang antusias. Ke depan, agar masyarakat antusias, pihaknya akan mendiskusikan dengan Bulog untuk meningkatkan kualitas beras. ”Sampai siang hari masih banyak stok berasnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, dengan adanya operasi pasar pihaknya akan melihat terlebih dahulu apakah harga akan stabil atau tidak. Jika tidak, maka operasi pasar kembali akan dilakukan. ”Tinggal masyarakat berminat atau tidak, itu kita lihat nanti,” kata dia.

Jona menambahkan, setelah Keca­matan Cibinong dan Citeureup, Disper­dagin akan kembali menggelar operasi pasar di Kecamatan Sukaraja, Ciawi, Cisarua, Bojonggede, Mega­mendung, hingga Baba­kanmadang.(wil/c)