25 radar bogor

Kekasih Briptu AR Laporkan Kekerasan terhadap Anak

BOGOR–Kasus pertikaian yang mene­waskan kader Gerindra, Fernando Alan Josua Wowor, memasuki babak baru. Wakil Direktur Reskrimum Polda Jabar, AKBP Turnoyudo mengatakan ada lima laporan berbeda yang masuk setelah peristiwa maut di kawasan diskotek Lipss, Sukasari, akhir pekan kemarin.

Laporan pertama terkait pengeroyokan terhadap Briptu AR yang dilaporkan oleh kekasihnya, Lusiana. Kedua, laporan terkait penghilangan nyawa orang yang dilaporkan oleh Rio, rekan korban Fernando. Ketiga, laporan terkait penganiayaan terhadap Lusiana yang dilaporkannya sendiri. Keempat, laporan terkait penganiayaan terhadap Rio lantaran dicakar olah Lusiana. Terakhir, laporan terkait kekerasan terhadap anak yang dilaporkan oleh Lusiana.

Rupanya, saat kejadian berlangsung, Briptu AR tidak hanya berdua dengan Lusiana. Melainkan juga bersama adik dari Lusiana, bernama Agung Pribadi yang masih berusia 15 tahun.

”Dalam laporannya, dia menerima penganiayaan di bagian muka,” jelasnya kepada awak media saat konferensi pers di markas Polresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat, kemarin (23/1).

Untuk mendalami lima laporan berbeda, Polda Jabar memeriksa sebanyak 10 saksi. Beberapa saksi itu terdiri atas empat rekan almarhum Fernando, saksi Lusiana, saksi Agung Pribadi, dua orang juru parkir, serta dua anggota Polsek Bogor Timur yang saat aksi pengeroyokan ada di TKP.

”Peran-perannya masih dalam proses analisa. Kami sudah melakukan secara optimal dan maraton untuk melakukan proses penyidikan,” sebutnya.

Hingga kini, keterangan antarsaksi yang berseteru masih terdapat perbedaan mengenai beberapa adegan kronologi. Sehingga, kepolisian belum bisa memastikan masing-masing peran dari saksi-saksi yang sudah diperiksa.

AKBP Turno juga membe­berkan sejumlah alat bukti yang sudah ia kantongi. Antara lain, bukti senjata api jenis HS 2000, 4 butir amunisi, serta bukti CCTV yang bakal diuji secara digital forensik. Tak hanya itu, sebuah proyektil yang bersarang di tubuh almarhum Fernando juga menjadi salah satu alat bukti.

Di tempat yang sama, Kabid Kum Polda Jabar, Kombes Pol Iksantyo Bagus Pramono mengabarkan bahwa hingga kini Briptu AR tak kunjung sadarkan diri. Sehingga, Briptu AR masih dirawat di ruang ICU RS Kramat Jati Jakarta. ”Perkembangan kasusnya sudah kita sidik beberapa saksi-saksi,’’ tukasnya.

Sebagai informasi, Sabtu (20/1) dini hari, Briptu AR berseteru dengan Fernando ketika keduanya berpapasan di area parkiran THM di bilangan Bogor Timur, Kota Bogor. Saat itu, Briptu AR bersama Lusiana dan adiknya Agung Pribadi hendak keluar parkiran, merasa dihalangi saat mobil Fernando bersama tiga temannya memasuki area parkir. Ketika keduanya berseteru, Fernando tertembak dan tewas oleh senjata api milik Briptu AR. Selang beberapa saat, Briptu AR dikeroyok oleh sekelompok massa lantaran dianggap telah membunuh Fernando.(fik/d)