MENARIK: Kampung Lebakpilar menjadi salah satu andalan untuk menarik para wisatawan.
Dibentuk sejak 1925, Desa Bendungan menjadi wilayah yang tergolong tua. Meski begitu, beragam inovasi dilakukan. Salah satunya adalah Kampung Ramah Lingkungan Lebakpilar yang terletak di RW 04, kompleks Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP).
Kades Bendungan, Ading Suherman bersama masyarakat dan berbagai pihak lainnya perlahan-lahan membangun destinasi wisata dan edukasi. Di sana, ada berbagai kegiatan seperti penanganan sampah dan limbah lingkungan.
Di Kampung Lebakpilar, semua sampah yang ada dipilah dalam bank. Di sana juga terdapat sarana pengelolaan bank sampah berbasis masyarakat. “Yang paling menarik adalah di sini punya sarana pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sendiri,” kata Ading.
Tak sampai di situ. Ada beberapa program lainnya seperti kawasan ramah pangan lestari, rumah kreatif pemanfaatan sampah masyarakat, pusat usaha ekonomis produktif karang taruna. Alhasil, banyak manfaat yang dirasakan warga saat ini.
MENARIK: Kampung Lebakpilar menjadi salah satu andalan untuk menarik para wisatawan.
“Ini merupakan salah satu ecovillage baraya unit empat. Alhamdulillah, masyarakat bersama karang taruna disiplin dalam semua kegiatan kebersihan. Artinya, sampah itu bisa kita kelola dengan baik. Dengan kebersamaan itulah dapat tercipta kampung ramah lingkungan. Kita menggerakkan lingkungan menjadi bersih,” bebernya.
Pihak desa juga akan melakukan beberapa inovasi ke depannya. Misalnya, pembangunan Kebun Raya Mini Awi Geulis (Pring Ayu) dan peningkatan seni budaya pasundan.(dka/c)
