25 radar bogor

Wujudkan Rumah Sendiri, Siapkan 951 Hunian Subsidi

SUBSIDI: Perwakilan dari pengembang PT Duta Karya Bumi saat melakukan launching dan menyerahkan santunan.

CITEUREUP–Pembangunan rumah bersubsidi terus digalakkan guna menjaring masyarakat menengah ke bawah untuk bisa nemiliki rumah idaman. PT Duta Karya Bumi mencoba mewujudkan impian masyarakat.

Sebanyak 951 bangunan rumah subsidi akan dibangun di Desa Tajur Kecamatan Citeureup. Sebelum di-launching, acara diawali dengan santunan anak yatim dan jompo yang tinggal di desa sekitar.

Pengembang PT Duta Karya Bumi Jojo Cahyono mengatakan, ratusan rumah tersebut akan dibangun di lahan seluas 10 hektare yang diberi nama Bumi Tajur Raya. Selain rumah, pengembang juga akan membangun 12 rumah toko untuk memfasilitasi perniagaan masyarakat.

“Rumah bersubsidi yang akan dibangun tipe 30/60 memiliki dua kamar tidur,” ujarnya kepada Radar Bogor usai meluncurkan Bumi Tajur Raya di Desa Tajur Kecamatan Citeureup, Minggu (21/1).

Di tahap awal, lanjutnya, pengembang akan membangun sekitar 300 unit rumah. Diperkirakan pem­bangunan memakan waktu sekitar dua tahun. Ia memastikan bahwa sebanyak 951 unit dibangun dengan tipe sama dengan harga jual sekitar Rp150 juta per unit.

“Untuk syarat pembelian satu unit, seperti ketentuan yang ditetapkan pemerintah pada umumnya, batas maksimal gaji sekitar Rp4 juta, belum memiliki rumah, dan melewati proses akad kredit perbankan,” terangnya.

Ia mengaku, lokasi di Tajur dipilih karena melihat wilayah Kecamatan Citeureup merupakan kawasan industri. Sehingga banyak pekerja buruh yang membutuhkan tempat tinggal nyaman dan murah. “Jadi, kami melihat peluang dan dapat menjaring masyarakat tinggat bawah,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tajur Aja Sukarja mengapresiasi pem­bangunan rumah subsidi tersebu. Dengan hadirnya rumah layak di sekitar Citeureup dapat menampung para pekerja industri yang selama ini banyak dihuni pendatang.

Dirinya juga memastikan bahwa segala perizinan pengembang sudah dilengkapi dengan baik dan proses pembangunan dapat berjalan sesuai target pengembang.

“Setidaknya dengan adanya rumah subsidi, pekerja asal luar Bogor dapat menetap di sini dan membangun desa nantinya,” pungkasnya.(rp2/c)