CIGOMBONG-Infrastruktur memang menjadi masalah yang kompleks dan sering terjadi di setiap wilayah. Tak terkecuali di Kabupaten Bogor. Sama halnya dengan pembahasan Musrenbang Kecamatan Cigombong, kemarin (22/1). Meski banyak usulan yang disampaikan, lagi-lagi persoalan infrastruktur menjadi yang utama di sana.
”Jika dibagi dua, ada fisik dan nonfisik. Dari segi nominal, titik yang kami ajukan mencapai lebih dari Rp40 miliar. Dibandingkan tahun lalu yang hanya mendapat Rp12 miliar. Ini kan masih proses di tingkat kabupaten, pasti masih ada revisi,” terang Camat Cigombong Basrowi kepada Radar Bogor.
Pembangunan infrastruktur, kata dia, dapat mendongkrak penanggulangan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Secara non-fisik, ada peningkatan status jalan desa di Kecamatan Cigombong yang diusulkan.
”Dengan status jalan desa yang ditingkatkan jadi jalan kabupaten, diharapkan bisa menyerap anggaran dari pemerintah daerah. Lalu, ada pelatihan dan sebagainya,” sahutnya.
Potensi wisata juga tak luput dalam pembahasan musrenbang. Seperti Danau Lido, rencana pembuatan galeri, hingga pembenahan beberapa air terjun dan perbukitan. “Kami juga punya situ dan penangkaran elang serta hutan pinus di Pasir Jaya,” beber Basrowi. Tentu, tambahnya, potensi wisata tersebut juga perlu didukung dengan peningkatan infrastruktur.
Selain jalan, menanggapi adanya wacana dibangunnya pusat hiburan di Cigombong, Basrowi juga menginginkan proyek tersebut dikerjakan pemerintah, bukan pihak swasta.
”Untuk penggerak pariwisata sudah ada dan terlihat. Ukurannya kan mereka sudah mengajukan izin lokasi, menandakan keseriusannya. Tinggal realisasinya saja,” tukasnya.(dka/c)