CITEREUP–Penyaluran bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, perlu diacungi jempol. Pada 2017, sudah 193 unit rumah yang dibantu. Sedangkan tahun ini, tersisa 120 unit RTLH yang memerlukan bantuan.
Kesuksesan penyaluran bantuan RTLH tak lepas dari adanya transparansi program. Agar bantuan tepat sasaran dan tak menjadi masalah, kepala Desa Pasirmukti melakukan inovasi berupa pemasangan stiker.
Hal itu sebagai bukti bahwa rumah tersebut memang telah mendapatkan haknya. “Saya pasangkan stiker sebagai tanda mereka telah menerima bantuan sehingga tidak ada pembangunan yang fiktif karena semuanya transparan,” ujar Kades Pasirmukti Kamaludin kepada Radar Bogor, kemarin (22/1).
Tak hanya itu, sosialisasi sebelum pelaksanaan pun rutin dilakukan. Pihaknya mengumpulkan para penerima bantuan dan menjelaskan secara rinci apa saja yang didapatkan dan untuk apa saja keperluannya, sehingga masyarakat tak lagi bertanya-tanya apalagi ragu dan curiga. Hasilnya, 193 unit RTLH rampung dibangun tahun lalu.
“Setelah pembangunan selesai mereka menandatangani lagi berita acara bahwa bantuan yang diberikan sesuai dengan apa yang telah direncanakan ketika sosialisasi. Sekarang kami sedang menyelesaikan proses pelaporannya saja,” tuturnya.
Ia menerangkan, bantuan Rp10 juta dari pemerintah daerah diberikan berupa barang dengan standarisasi yang sesuai dengan analisa yang telah dilakukan. Seperti 1.000 batako, satu pasir truk, 20 sak semen, dan 20 lembar asbes.
Sementara dalam bentuk uang tunai, hanya diberikan Rp1,8 juta untuk membayar pekerjanya. Sebab, hampir 70 persen masyarakat penerima bantuan tidak hanya melakukan pemugaran tetapi juga pembangunan dari awal.
“Mereka juga dipersilakan jika ingin menambahkan kebutuhan lainnya dari kantong pribadi, tetapi harus dikoordinasikan dengan pihak desa,” katanya.
Untuk tahun ini, tersisa 120 unit RTLH yang akan dituntaskan. Dirinya berharap, lima bulan sebelum masa jabatannya selesai, bantuan tersebut bisa turun.
Sebab, dirinya optimistis dapat menyelesaikan hal itu. Karena format yang telah dijalankan telah sangat baik dan masyarakat juga telah menaruh kepercayaannya. “Mudah-mudahan sebelum bulan Juni bantuan sudah turun sehingga proses bantuan bisa segera dilakukan,” harapnya.
Salah seorang penerima bantuan, Patim (60) warga Kampung Dukuh RT 04/01, mengaku sangat senang dengan keterbukaan kepala desa dalam menyalurkan bantuan. Sebab, rumahnya yang dulu kurang layak saat ini telah nyaman ditinggali.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu karena saya tidak tahu harus ke mana nyari biaya untuk perbaikan rumah,” ujarnya.(rp2/c)