25 radar bogor

ISPA Serang 30 Ribu Warga

ist ANTISIPASI: Tingginya polusi kendaraan bermotor di Kota Bekasi, membuat sebagian warga mengenakan masker ketika keluar rumah.

CIBUBUR–Sebanyak 30 ribu warga Kota Bekasi tercatat sebagai penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA menjadi penyakit dengan jumlah penderita terbanyak dari sejumlah penyakit yang ada.

”Penderita ISPA lebih dominan ketimbang penyakit lainnya, di atas 30 ribu warga menderita penyakit itu,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, Sabtu (20/1).

Dezi menjelaskan, ISPA menyerang anak-anak hingga orang dewasa.Penyakit ini tentu tidak datang secara tiba-tiba. Penyebabnya berasal dari polusi udara, asap knalpot kendaraan, asap rokok, asap kebakaran hutan, dan lain-lain.

Namun, khusus di Kota Bekasi, ia menyebut yang menjadi penyebab dominan adalah asap kendaraan, mengingat jumlah kendaraan di Kota Bekasi yang semakin banyak.

Dinkes Kota Bekasi juga mencatat beberapa penyakit lain yang masih tergolong sepuluh besar penyakit yang paling banyak diderita warga Bekasi. Penyakit yang berkaitan dengan gigi menduduki puncak kedua setelah ISPA dengan jumlah penderita yang tercatat Dinkes sebanyak lebih dari 20 ribu orang.

Pernyakit-penyakit berikutnya adalah penyakit dyspepsia, yakni penyakit gangguan daerah penelanan, nasofaringitis akut, faringitis akut, hipertensi, miyelgia (sakit kepala), ISPA lainnya, demam yang tidak diketahui penyebabnya, dan diabetes. ”Semua penyebabnya rata-rata disebabkan pola hidup yang kurang baik,” ujarnya.

Ia mencontohkan hipertensi dan diabetes terjadi akibat pola makan yang tak sesuai. Terlebih, orang-orang saat ini kebanyakan memilih makanan serbapraktis, seperti junk food yang tinggi garam dan cenderung tak memilih makanan sehat, karena sibuknya aktivitas sehari-hari. Dengan pola makan yang seperti itu, maka masyarakat lebih rentan terjangkit penyakit.

Ia mengatakan, hipertensi dan diabetes merupakan penyakit yang tidak menular. Namun, murni akibat dari pola hidup yang tak ideal.(neo/poj)