25 radar bogor

Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Andalkan Home Industry Pengolahan Udang

ANTUSIAS: Berbagai lapisan masyarakat berkumpul saat mengikuti salah satu acara di Desa Cilebut Timur.
Desa Cilebut Timur lahir pada 1982. Wilayah ini merupakan pemekaran dari Desa Cilebut Barat. Memiliki luas 126 hektare, diapit Sungai Cipakancilan dan Sungai Ciliwung.
Dari selatan berbatasan dengan Sukaresmi, utara dengan Waringin Jaya, barat dengan Cilebut Barat, dan timur berbatasan dengan Pasir Jambu dan Karadenan.
Berada di dekat Stasiun Kereta Cilebut, membuat Desa Cilebut Timur hampir 60 persennya dihuni pendatang dari ibu kota. Mayoritas berprofesi pegawai kantoran.
Mereka menetap di Desa Cilebut Timur, namun mengadu nasib di Jakarta. Tak ayal, Desa Cilebut Timur dikenal sebagai daerah transit.
“Tapi ada juga yang berwirausaha juga berdagang. Aslinya, Desa Cilebut Timur itu dulunya banyak petani, tapi sekarang sudah enggak ada. Sudah tidak ada lagi lahan kosong, beralih ke wirausaha,” urai Kasi Pemerintahan Desa Cilebut Timur, Mulyadi.
Meski begitu, Mul -sapaannya- mengatakan, Desa Cilebut Timur memiliki potensi wirausaha yang sudah turun-temurun, yakni home industry pengolahan udang. Lanjut Mul, udang didatangkan dari Kalimantan, Sumatera atau Palembang, kemudian diolah menjadi ebi dan bahan makanan lainnya.
“Diolah, dijemur, diproduksi sampai dengan ebi terpisah dari daging dan kulitnya. Mereka memasarkannya dalam wujud kering. Bukan hanya di Bogor, tapi hingga ke luar Bogor. Lokasi home industry itu di Cilebut Lebak,” paparnya.
Mul juga menyebut, dengan adanya home industry pengolahan udang, mampu membuka lowongan pekerjaan baru. Rata-rata pegawainya berasal dari warga sekitar.  “Membantu dalam arti kata, karena itu produk mereka, menyebarluaskan ke masyarakat,” tandasnya.(wil/c)