25 radar bogor

PSMS Vs Persib: Melawan Mantan

EL CLASSICO: Duel Klasik PSMS Medan bertemu Persib Bandung tersajid di Piala Presiden
EL CLASSICO: Duel Klasik PSMS Medan bertemu Persib Bandung tersajid di Piala Presiden

Tahun lalu, 26 Maret 2017, PSMS bertemu Persib Bandung dengan status laga hanya eksebisi. Kedua tim yang menjadi rival sejak Perserikatan ini beda kasta pada laga uji coba yang berakhir tanpa gol di Stadion Teladan itu. Namun kini PSMS menan­tang Persib lagi dengan kasta yang sudah sama pada laga turnamen pra musim Piala Presiden 2018, di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (21/1) malam.

Pertemuan kontra Persib Bandung ini lebih cepat dari yang diharapkan karena langsung dipertemukan di fase penyisihan grup Piala Presiden. Termasuk bagi pelatih PSMS, Djajang Nurjaman. Jika tahun lalu saat uji coba ke Medan, Djanur masih memimpin Persib, kini pria berusia 53 tahun ini sudah berganti warna dari biru menjadi hijau.

Sebuah memori menyeruak. Ini kali pertama Djanur harus menghadapi mantan klubnya ini. Terutama sejak menjejak karir kepelatihan. Persib yang dibawanya menjadi juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 kini harus dikalahkannya. Tahun lalu Djanur harus mundur dari Persib karena tekanan pasca beberapa hasil buruk. Namun kini Djanur sudah memulai petualangan barunya bersama PSMS.

“Kami sudah siap menghadapi Persib. Pasti saya punya banyak memori bersama Persib, tapi hari ini saya berada di PSMS dan akan melawan mereka,” kata Djanur.
Djanur kini percaya diri bersama skuadnya yang sedang memuncaki klasemen grup A. Kemenangan 2-1 atas PSM Makassar melambungkan kepercayaan diri skuad. Bahkan Djanur tak ragu untuk bermain terbuka saat harus melawan mantan-mantan anak asuhnya.

“Tentu kami tidak akan main bertahan. Memang Persib tim bagus, tapi bukan berarti main di hadapan Bobotoh kami tidak berani bermain menyerang. Kami juga pasti akan menyerang. Waktu lawan PSM saja kami mampu menguasai permainan. Artinya kami tetap ingin raih kemenangan,” ujar Djanur.

Djanur juga berharap mentalitas pemain tetap bagus meski lawannya kali ini adalah Persib. Tak dipungkiri mantan pemain Mercu Buana itu, lawannya kali ini lebih berat dari sebelumnya. “Pastinya ini laga penting. Saya akan menurunkan seluruh pemain terbaik, termasuk Sadney Urikhob yang sempat mengalami cedera,” tambahnya.
Uniknya, Djanur akan menghadapi Persib dengan beberapa senjata dari Bandung juga. Ada Erwin Ramdani, Suhandi, Abdul Azis, Jajang Sukmara dan Dhika Bhayangkara di bawah mistar. Lima pemain berdarah Sunda itu turut bermain pada laga perdana kontra PSM. Bahkan Suhandi mencetak satu gol. “Kalau ada kesempatan mencetak gol atau assist saya senang. Tapi yang terpenting kemenangan untuk tim,” kata pemain berusia 24 tahun ini.

“Tidak mungkin saya bisa selebrasi (jika cetak gol). Tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin kemampuan saya untuk PSMS,” tegas eks pemain PON Jabar ini.
Tidak hanya Djanur, Jajang Sukmara juga siap melawan mantan klubnya yang diperkuatnya selama tujuh musim itu. Ini juga semacam pembuktian bagi Jajang karena di Persib dia kurang mendapat menit bermain.

Sementara itu di kubu sebaliknya, gelandang asing asal Korsel, In Kyun Oh juga siap melawan mantan klubnya, PSMS. Menurutnya PSMS adalah tim yang kuat. Namun, dia tak ingin berkomentar banyak. Baginya, saat ini dia ingin fokus bersama klub barunya itu.

Sebelumnya In Kyun memperkuat PSMS pada ISL 2011/2012. Kala itu In Kyun hanya bertahan setengah musim di PSMS dan dicoret dari skuad. “PSMS tim yang tidak mudah untuk dikalahkan. Dari dulu, mereka (PSMS) dikenal dengan sangat kerja keras,” ujarnya, Jumat (19/1). “Dan, saya sekarang pemain Persib. Saya respect dengan mantan tim saya. Tapi sekarang saya harus fokus untuk menang bersama Persib,” katanya.

Namun menghadapi PSMS, Persib tidak tampil komplet. Atep tengah menderita cedera, Selain Atep, Febri Hariyadi juga masih belum bisa bergabung dari pemusatan latihan timnas. (don)