25 radar bogor

Pabrik Narkoba Menjamur

Boy Slamet/Jawa Pos Temuan Besar: Jutaan pil PCC DMD dan Somadril ditemukan di dalam rumah Imam Muhklis, warga RT 7/2 Sawocangkring Kecamatan Wonoayu oleh anggota Polsek Wonoayu Sidoarjo, (16/1/2018).
Boy Slamet/Jawa Pos
Temuan Besar: Jutaan pil PCC DMD dan Somadril ditemukan di dalam rumah Imam Muhklis, warga RT 7/2 Sawocangkring Kecamatan Wonoayu oleh anggota Polsek Wonoayu Sidoarjo, (16/1/2018).

JAKARTA–Pabrik narkotika memang menjamur. Badan Narkotika Nasional (BNN) juga membongkar sebuah clasdentine laboratorium ekstasi di Perumahan Alam Raya, Benda, Tangerang kemarin sore (17/1). Dalam satu hari pabrik ekstasi itu bisa memproduksi lebih dari 7 ribu pil setan.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menjelaskan, penggerebekan pabrik ekstasi tersebut dilakukan tim gabungan BNN. Ada dua orang yang ditangkap di pabrik ekstasi tersebut, yakni Lauw Hanto (48) dan Anyiu (33). ”Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.

Lauw diketahui berperan sebagai pengendali pabrik dan pengolah bahan baku. Untuk Anyiu tugasnya sebagai pencetak pil ekstasi. Sesuai dengan keterangan dari tersangka diketahui pabrik ini telah berjalan selama empat bulan. ”Cukup cepat terungkap,” terangnya.

Dalam kasus tersebut disita 11 ribu ekstasi siap edar. Dengan begitu kemungkinan besar ekstasi lainnya telah beredar ke pasaran. ”Sebelas ribu itu hanya produksi satu setengah hari,” papar jenderal berbintang dua tersebut.

Ada pula sejumlah bahan dan peralatan pembuat narkotika yang disita, di antaranya dua zat kimia narkotika mengandung Methaphetamine, sepuluh toples bahan baku, alat cetak, alat pengaduk, dan sebuah vacuum cleaner. ”Kami analisa bahan-bahan tersebut,” ujarnya.

Pengungkapan pabrik narkotika sebelumnya terjadi di MG International Club. Pabrik itu membuat sabu dan ekstasi cair untuk membernya. Bahan-bahan narkotika cair itut didatangkan dari Malaysia. Yang kemungkinan diproduksi dari Tiongkok.

Begitu juga dengan pabrik ekstasi yang diungkap kali ini. Kemungkinan besar berasal dari Tiongkok. Biasanya dengan memasukkan dalam bentuk bahan baku. ”Narkotika itu campuran dari berbagai zat kimia, nah biasanya dipecah itu zat kimia,” jelasnya. (idr)