25 radar bogor

Dua Hari Diselimuti Kabut Tebal

Andika/Radar Bogor MESTI WASPADA: Kabut terlihat di depan Masjid At Ta’awun, Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, kemarin.
Andika/Radar Bogor
MESTI WASPADA: Kabut terlihat di depan Masjid At Ta’awun, Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, kemarin.

CISARUA–Hujan dengan intensitas ringan disertai kabut tebal, sepertinya masih akan menyeli­muti wilayah selatan Kabupaten Bogor. Masyarakat dan pengguna jalan di kawasan Puncak pun harus ekstra hati-hati.

Seperti pantauan Radar Bogor, kemarin (16/1), hujan mengguyur sejak pagi hari. Tak hanya itu, kawasan Puncak juga diselimuti kabut tebal dengan jarak pandang hanya 100 meter.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bogor memprediksi jika kondisi tersebut akan tetap bertahan hingga Kamis (18/1) nanti. Apalagi, kawasan Puncak memiliki tingkat visibilitas yang rendah.

”Besok (hari ini, red) juga akan ditemukan kondisi yang sama. Akan ada hujan ringan pagi hingga malam hari. Itu merupakan prakiraan cuaca di wilayah Cisarua dan sekitarnya, seperti Gadog dan Cipanas,” beber Kepala BMKG Bogor Budi Suhardi kepada Radar Bogor.

Sementara, untuk wilayah selatan lainnya, seperti Cigombong dan Cijeruk, hujan dengan intensitas rendah juga masih akan mengguyur wilayah tersebut. Tak hanya untuk prediksi dua hari ke depan, situasi di selatan Kabupaten Bogor masih bisa terus berubah.

Masih kata Budi, masyarakat juga terus diimbau untuk update info cuaca serta lebih mewaspadai keadaan di sekitar. Apalagi wilayah Puncak yang sudah berkabut tebal, para pengendara diminta untuk menjaga batas kecepatan serta menyalakan lampu kendaraannya.

”Kami update cuaca biasanya tiga sampai lima jam sekali. Kami imbau untuk terus memantau, karena cuaca ini kadang tidak bisa diprediksi,” tukasnya.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo menambahkan, pihaknya juga akan selalu standby mengawasi wilayah selatan karena berpotensi bencana.

”Anggota kami selalu siaga di kecamatan. Jadi, jika terjadi sesuatu langsung terjun ke lapangan. Tapi peran masyarakat juga sangat vital sebagai yang terdekat dengan lingkungan. Wajib lebih siaga melihat potensi bencana alam yang ada,” tuturnya.(dka/c)