25 radar bogor

Babak Belur Dikeroyok Massa

KORBAN PENGEROYOKAN: Thomas Mattruty bersama rekan dan kerabatnya saat mengadu ke Polsek Cileungsi untuk melaporkan pengeroyokan yang dialaminya. Tampak luka di bagian dahinya akibat pengeroyokan orang-orang yang tak dikenalnya.
KORBAN PENGEROYOKAN: Thomas Mattruty bersama rekan dan kerabatnya saat mengadu ke Polsek Cileungsi untuk melaporkan pengeroyokan yang dialaminya. Tampak luka di bagian dahinya akibat pengeroyokan orang-orang yang tak dikenalnya.

CILEUNGSI–Warga Perumahan Pondok Damai, Desa Cileungsikidul, Kecamatan Cileungsi, mendatangi Polsek Cileungsi, kemarin (16/1). Dengan penuh luka lebam di wajah, Thomas Mattruty (39) bersama sang adik Richard (25) membuat laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal di Jalan Transyogi, Senin (16/1) sekitar pukul 17.00 WIB.

Thomas mengatakan, sebelum kejadian dirinya bersama adik dan kerabatnya, Antonius (40), melihat seke­lompok orang sedang berkum­pul di pinggir jalan. Karena penasaran dirinya mencoba menghampiri untuk menge­tahui ada kejadian apa. Namun, nasib buruk malah menim­panya. Sekelompok orang tersebut langsung mengero­yoknya beserta adik dan kerabatnya. “Kami langsung dituduh dan dikeroyok oleh sekitar 20 orang tanpa kami tahu apa permasalahannya,” ujarnya kepada Radar Bogor usai membuat laporan kepo­lisian (LP) di Polsek Cileungsi.

Ia mengaku, benda tumpul banyak mengenai wajah dan tubuhnya, seperti helm, balok kayu, juga batu. Bahkan, dirinya berpisah dengan adik dan kerabatnya.

“Setelah beberapa lama dikeroyok, akhirnya saya bisa kabur dan meninggalkan motor serta adik dan kerabat saya, ternyata mereka juga sudah lolos dari amukan,” tuturnya.

Ia berharap pihak Polsek Cileungsi bisa segera mengusut tuntas kejadian tersebut. Sebab, dirinya merasa dirugikan akibat kearogansian sekelompok massa tersebut. “Ke depan saya harap tidak ada lagi korban seperti saya, yang tidak tahu-menahu masalah tetapi malah menjadi korban amukan,” tukasnya.

Sementara itu, Kapolsek Cileungsi Kompol Asep Fajar mengatakan sudah membuatkan LP. Sehingga akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan saksi-saksi dan mengarahkan korban untuk melakukan visum di rumah sakit. “Olah TKP akan kami lakukan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi. Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa, mudah-mudahan kejadian main hakim sendiri seperti ini tidak sampai terulang lagi,” pungkasnya.(rp2/c)