CISARUA–Cut and feel di rest area PT Perkebunan Nusantara VIII di lahan HGU Gunung Mas akhirnya selesai. Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan membangun kios untuk ditempati para pedagangan kaki lima (PKL).
Camat Cisarua Bayu Rakhmawanto mengatakan, saat ini lokasi yang berada di Jalan Raya Puncak tersebut akan dibangun kios sementara. Namun, relokasi dilakukan sebelum pembongkaran.
”Cut and feel-nya sudah selesai 100 persen. Kami membantu memindahkan dulu para PKL yang terkena pembongkaran,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Dia menjelaskan, penataan rest area Gunung Mas perlu proses bertahap. Setelah tahap pertama relokasi, barulah membangun infrastrukturnya. Saat ini, kata dia, tengah memasang dan memperbaiki irigasi.
Hal itu sehubungan dengan adanya keluhan warga soal sumber mata air. Sebab, lokasinya dekat dengan sungai di sekitar pemukiman warga Tugu Selatan. ”Airnya digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari,” imbuhnya.
Untuk pembangunan sarana umum seperti musalah dan bangunan lainnya, lanjut Bayu, akan segera masuk dan waktu pembangunannya dilaksanakan tahun ini. Untuk sementara, kata dia, pedagang dan pengunjung bisa menggunakan sarana warga di sekitar rest area.
Sebelumnya, Bupati Bogor Nurhayanti menandatangani MoU ini sebagai lahan relokasi PKL dan pengembangan rest area di kawasan Puncak. Terdapat 5 hektare yang diberikan dengan tempo perjanjian selama lima tahun dengan dua tahun MoU kesepakatan bersama.
”Dari 5 hektare ini, satu hektare kami gunakan untuk relokasi para PKL tahap kedua. Sekarang sedang ada pembukaan dulu,” ujarnya kepada Radar Bogor. Jika sudah disetujui maka dalam waktu dekat dilanjutkan ke pelelangan untuk pembuatan kantung kios.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemda Kabupaten Bogor, Rustandi mengatakan, pemda mengalokasikan anggaran untuk penataan lingkungan rest area dan pembangunan masjid sebesar Rp10,9 miliar. Di rest area tersebut akan dibangun sebanyak 354 kios.(don/c)