25 radar bogor

Desak Pasang Palang Pintu Rel

Foto: azis/radar bogor BAHAYA: Kondisi di areal pintu rel kereta api di Kampung Kamurang RT 04/08 Desa Citeureup yang memprihatinkan.
Foto: azis/radar bogor
BAHAYA: Kondisi di areal pintu rel kereta api di Kampung Kamurang RT 04/08 Desa Citeureup yang memprihatinkan.

CITEUREUP–Harapan warga untuk mendapat palang pintu di jalur perlintasan kereta Kam­pung Kamurang RT 04/08 Desa Citeureup, belum direali­sasikan pemerintah. Karenanya, tokoh masyarakat dan warga menilai Pemkab Bogor lamban meres­pons keluhan masyarakat.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Citeureup, Wahab Has­bullah meng­atakan, pengajuan aspirasi masyarakat yang tak juga direalisasikan menjadi parameter lambannya respons pemerintah pada warganya. Pasalnya, ia menganggap tuntu­tan warga tak berlebihan. “Kami hanya minta palang pintu. Tidak lebih dari itu, kok terkesan diperlambat,” ucapnya kepada Radar Bogor.

Ia pun berencana mengajak warga untuk menanyakan pemasangan pintu rel kereta tersebut. Padahal, permintaan warga sudah teramat sering dilakukan.

“Kami sudah ke RT, RW bahkan desa, tapi, pemkab tak juga turun tangan. Karena­nya kami akan menghadap ke bupati Bogor untuk meminta pintu kereta,” ujar Wahab.

Menurut Wahab, sudah menjadi kewajiban pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan warga. Terlebih, warga di area perlintasan kereta umumnya ber-KTP Kabupaten Bogor. “Kita punya tanggung jawab membayar pajak dan kewajiban lainnya, tapi meng­apa ketika kita menuntut hak, seakan sulit diberikan peme­rintah,” kata dia.
Menurutnya, pemasangan palang kereta menjadi kebutu­han mendesak.

Lantaran selain memakan korban hewan ternak, beberapa nyawa warga dan pelintas jalan telah mela­yang. “Kalau tak juga dibuatkan, sama saja pemerintah berharap akan ada korban selanjutnya,” tuturnya.

Senada, tokoh muda Citeu­reup, Rahmad Hidayat mengaku telah beberapa kali ikut dalam barisan masyarakat yang menun­tut palang pintu.

“Sudah beberapa kali saya ikut warga meminta agar ada palang pintu, karena faktanya memang area itu sangat rawan kecelakaan. Sudah lebih dari tiga kasus warga meninggal, apa harus tunggu korban lagi?” ucapnya.Ia berharap Pemda Bogor peka terhadap kebutuhan masya­rakat.

“Sudah beberapa kali saya ikut warga meminta agar ada palang pintu, karena faktanya memang area itu sangat rawan kecelakaan. Sudah lebih dari tiga kasus warga meninggal, apa harus tunggu korban lagi?” ucapnya.Ia berharap Pemda Bogor peka terhadap kebutuhan masya­rakat.

Terpisah, Kades Citeureup Gugun Wiguna mengaku telah berupaya menyampaikan hajat warganya pada pemda.“Saya masih menunggu jawaban pemda, semoga segera direalisasikan bukan diabaikan,” tuturnya pada koran ini.(azi/c)