25 radar bogor

Pertarungan Dua Srikandi di Pilbup Bogor, Buktikan Perempuan Bisa

Head to head Inggrid Kansil dan Ade Yasin Munawaroh
Head to head Inggrid Kansil dan Ade Yasin Munawaroh

BOGOR-Kabupaten Bogor termasuk daerah yang produktif melahirkan pemimpin perempuan. Buktinya, Bupati Bogor Nurhayanti. Ini kemudian berbanding lurus dengan hadirnya dua calon kepala daerah perempuan dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor 2018. Kedua srikandi itu adalah Ade Yasin dan Inggrid Maria Palupi Kansil.

Bedanya, jika Ade Yasin maju sebagai calon bupati Bogor yang berpasangan dengan Iwan Setiawan, sedangkan Inggrid maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Ade Ruhandi.

Keduanya sama-sama didukung koalisi gemuk. Yakni PPP, Partai Gerindra, dan PKB yang mengusung Ade Yasin. Sementara, Inggrid didukung Partai Golkar, NasDem, PKS, PAN, dan Demokrat.

Lantas, bagaimana kiprah dan apa motivasi kedua calon perempuan ini? Kepada Radar Bogor, Ade Yasin memaparkan, dirinya banyak membubuhi kegiatan pemberdayaan perempuan dalam program-programnya jika terpilih. Adik kandung mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin itu mengaku tidak akan menutup mata dari perempuan-perempuan Kabupaten Bogor yang perlu diberdayakan.

Sebab, perempuan menjadi salah satu kunci majunya suatu daerah. ”Perempuan-perempuan di Kabupaten Bogor harus lebih diberdayakan. Membekali mereka dengan pengetahuan dan pelatihan,” ujarnya.

Salah satu sasarannya adalah para wanita pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan membekali mereka keterampilan, kemampuan berwirausahanya pun akan lebih mumpuni. Hal itu tak lain untuk menyejahterakan masyarakat Kabupaten Bogor. ”Perempuan di Kabupaten Bogor harus sehat dan cerdas. Banyak yang harus dibenahi SDM-nya, terutama keterampilan, pembekalan ilmu, dan lain-lain,” terangnya.

Tak jauh berbeda dengan Ade Yasin, mantan pesinetron Inggrid Kansil juga mempunyai program yang fokusnya kepada pemberdayaan perempuan. Berbekal pengalamannya di Komisi VIII DPR RI, istri Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarifuddin Hasan itu mewacanakan sejumlah pemecah permasalahan sosial, terutama terkait pemberdayaan perempuan.

”Tentunya permasalahan kaum ibu dan kaum perempuan. Yang sangat memahami tentunya kaum ibu sendiri. Jadi, untuk permasalahan perempuan, saya mungkin yang lebih konsen dan lebih fokus,” jelasnya.

Ia bahkan berjanji akan membuat perempuan-perempuan Kabupaten Bogor lebih mandiri dan terhindar dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tak hanya itu, wanita kelahiran Cianjur ini juga mengaku konsen menangani soal perlindungan anak beserta pendidikan dan kesehatannya, sebagaimana yang dimiliki seorang ibu.

”Ini mungkin bisa menjadi fokus saya. Karena di DPR RI saya di Komisi VIII fokusnya pada pemberdayaan perempuan dan anak. Jadi saling melengkapi,” terangnya.(fik/c)