BOGOR–Mahasiswa IPB kembali mengukir prestasi gemilang di kancah international dalam Pasific Agriculture Student Summit and Undergraduate Project Competition 2017 di Taiwan. Tak tangung-tanggung, sebanyak 13 penghargaan berhasil dibawa pulang ke Indonesia.
“Tim yang lolos seleksi tahap awal sebanyak 49 judul presentasi mahasiswa dari 16 universitas dunia dan 8 negara (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Taiwan, Thailand, Budapest, Jamaica, dan Filipina),” tutur Latiful salah satu tim IPB.
Dia menjelaskan, terdapat 18 penghargaan yang diperebutkan oleh semua peserta kompetisi ini. Setiap kategori memperebutkan juara pertama, kedua, ketiga, best oral presentation, best PPT award, dan best technical content. “Dari total 18 penghargaan yang diperebutkan, tim IPB berhasil membawa pulang 13 penghargaan,” bebernya.
Adapun dalam tema agriculture and life science, Andriyani P (Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan) berhasil meraih juara pertama, Puput Noerfitriani Muzzayyanah (Departemen Agronomi dan Hortikultura) juara kedua, Natassa Kusumawardany (Departemen Proteksi Tanaman) juara ketiga, Guntur Putra Pratama (Departemen Ilmu Komputer) mendapat outstanding technical content, dan Zulfa Az Zahroh (Departemen Agronomi dan Hortikultura) mendapat outstanding PPT presentation award.
Pada tema engineering, Deli Situmorang (Departemen Teknologi Industri Pertanian) memenangkan juara pertama, Anden Siti Fatimah (Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan) juara kedua, Siti Muthaharoh (Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan) memenangkan best PPT award, dan Ken Rizkyna (Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan) memenangkan juara tiga oral presentation.
Sedangkan pada tema humanities and management, Latiful Akbar (Departemen Biologi) memenangkan juara pertama, Lutfi Ilham Pradipta (Departemen Teknologi Industri Pertanian) juara kedua, Chiara Nadya Tanudjaja (Departemen Teknologi Industri Pertanian) juara ketiga, dan Bagas Adji P (Departemen Silvikultur) mendapatkan outstanding technical content.
“Ketiga belas penghargaan ini diharapkan dapat menunjukkan eksistensi IPB dalam membuat sebuah inovasi di bidang pertanian ke depan,” tutup Latiful.(ran/c)
