25 radar bogor

Ranumnya Salak Asli Bogor

Romadhoni/Radar Bogor SALAK BOGOR: Embai Subandi berjualan salak maco di depan Mapolsek Megamendung, kemarin.
Romadhoni/Radar Bogor
SALAK BOGOR: Embai Subandi berjualan salak maco di depan Mapolsek Megamendung, kemarin.

MEGAMENDUNG–Bogor tak hanya terkenal memiliki Gunung Salak. Sejak 2006 silam, para petani di Kecamatan Mega­men­dung mem­budi­dayakan salak khas Bogor, yakni salak maco.

Salak maco sendiri adalah singkatan dari madu coblong. Saat ini dikelola Yayasan Al Mustafatiyah.

Salah satu pedagang salak maco, Embai Subandi (68) mengaku, sudah 11 tahun berjualan di depan Mapolsek Megamendung. Lokasi penanaman berada di beberapa titik. Yakni Kampung Sukakarya, Goleah, Pasir Kalong hingga Kampung Talang, Desa Sukakarya, Kecamatan Mega­men­dung. ”Ini hasil persilangan. Kami dapat bibit dari Sleman, dan pada 2012 lalu dikelola yayasan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (8/1).

Pria yang juga petani ini menambahkan, panen salak maco dilakukan dua minggu sekali. Harga jualnya Rp12-20 ribu per kilogram.

Terpisah, Kepala Desa Sukakarya Siti Asliah mengata­kan, keberadaan salak maco membuat perekonomian warga meningkat.

Ia juga berharap salak maco bisa dilirik untuk dipromosikan Dinas Pariwisata dan Kebu­dayaan (Disbudpar) Kabupaten Bogor. Apalagi, memiliki rasa dan aroma berbeda dibanding salak lainnya.

”Ini mau dijadikan ikon Sukakarya. Sebab, Bogor sudah terkenal dengan Gunung Salak, kemudian ada Hotel Salak. Tinggal buahnya saja sebagai oleh-oleh akan menyusul,” tukasnya.(don/c)