NANGGUNG–Fasilitas medis di ujung barat Kabupaten Bogor masih minim. Warga yang berada di pelosok pun harus bersusah payah untuk mendapatkan pengobatan. Tak jarang, banyak warga yang harus meregang nyawa lantaran jarak kediaman dengan fasilitas medis terlalu jauh. Alhasil, pengobatan tradisional jadi tumpuan.
Seperti yang dialami warga Kampung Ciguha, Desa Bantarkaret, Kabupaten Bogor. Mereka lebih mengandalkan obat tradisional untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya.
Padahal, di sana sudah ada puskesmas pembantu. “Tapi ke puskesmas atau Rumah Sakit Leuwiliang jauh. Jadi kalau sakit seringnya ke dukun. Mau melahirkan juga ke dukun beranak,” ujar Asih (31) warga Kampung Ciguha kepada Radar Bogor.
Namun demikian, diakuinya, warga kini sudah sedikit terbantu dengan adanya fasilitas kesehatan di Kampung Ciguha tersebut. ”Sekarang ada puskesmas di sini. Ada bidannya juga, walau tidak 24 jam buka. Setidaknya ada layanan kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk tenaga medis, Kecamatan Nanggung hanya memiliki 17 orang. Mereka terbagi dari empat dokter umum, satu dokter gigi, dan 12 bidan.
”Memang masih minim tenaga medis, terutama di kampung-kampung pelosok,” ujar Camat Nanggung Mulyadi.(all/c)