PARUNGPANJANG–Ratusan siswa SDN Lumpang 01, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, terpaksa harus menggunakan masker saat belajar. Penyebabnya adalah debu jalanan yang diakibatkan truk tronton pengangkut hasil tambang.
Salah satu siswi kelas enam SDN Lumpang 01, Nabila Sadiah (10) mengaku, sebelum masuk kelas, harus berkumpul di depan gerbang sekolah untuk mendapatkan masker penutup hidung dan mulut. ”Kalau gak pakai takut sesak napas,” kata Nabila kepada Radar Bogor.
Nabila tidak sendiri. Ada 267 siswa yang bernasib serupa. Hal ini pun sudah dialami para siswa sejak lama. Bahkan, kini debu yang masuk kelas sangat tebal.
”Sehari bisa empat kali menyapu debu dari truk teronton yang masuk ke sekolah,” ujar Titin (36) penjaga sekolah SDN Lumpang 01.
Di tempat yang sama, guru SDN Lumpang 01 Helmi mengaku, hal ini sudah menjadi rutinitas siswa dan para guru. Meski demikian, kondisi itu tak menyurutkan semangat belajar murid-muridnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Parungpanjang Icang Aliudin mengatakan, persoalan Jalan Bunar Cigudeg-Parungpanjang ini sudah puluhan tahun dipakai sebagai jalur lalu lintas pengangkut hasil tambang.
Sehingga jalan yang hanya memiliki tonase delapan ton itu, dilalui truk tronton bermuatan 40 ton. Hal ini menimbulkan debu dan membuat warga Parungpanjang terserang ISPA.
”Debu ini karena jalan rusak akibat truk bertonase lebih. Sehingga menimbulkan debu dan ini membuat udara jadi tercemar,” tukasnya.(all/c)