25 radar bogor

Truk Sampah Kelebihan Muatan

Foto: azis/radar bogor MENGGANGGU: Tonase truk sampah selalu berlebih akibat tidak mampu mengangkut volume sampah yang melimpah. Hal ini menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu lalu lintas karena sampah sering tercecer di jalan raya.
Foto: azis/radar bogor
MENGGANGGU: Tonase truk sampah selalu berlebih akibat tidak mampu mengangkut volume sampah yang melimpah. Hal ini menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu lalu lintas karena sampah sering tercecer di jalan raya.

CITEUREUP–Wara-wiri truk sampah pelat merah sering kali dikeluhkan pengendara. Pasalnya, volume sampah yang ditampung melebihi kapasitas bak truk, serta menimbulkan bau busuk yang mengganggu pengendara.

Seperti kemarin (4/1), nampak petugas tengah memaksakan mengangkut sampah dalam kendaraan truk yang sudah penuh. Kendaraan itu melintas di Jalan Raya Pahlawan sambil mengeluarkan aroma tak sedap.

Kondisi itu mengganggu pengendara jalan yang melintas. Khususnya para pengendara roda dua. Seperti Hermanto (32), pengendara asal Hambalang, Babakanmadang, ini mengaku sering kali terganggu dengan aktivitas pengangkutan sampah di Jalur Kranggan-Gunungputri. Lantaran, sampah yang dipaksakan masuk ke bak truk tak jarang berceceran di jalan.

“Sampahnya terlalu banyak hingga berceceran dan baunya nyengat sekali,” keluhnya.

Menurutnya, pengangkutan sampah harus disesuaikan dengan bobot kendaraan. “Harusnya pemerintah punya standar tonase agar pengangkutan sampah tidak mengganggu warga,” kata dia.

Saat dikonfirmasi, UPT Kebersihan dan Sanitasi wilayah I Cibinong, Usep Supriatna mengaku, area kerja yang luas serta tingginya volume sampah, mendesak pihaknya untuk menyesuaikan dengan jumlah armada pengangkut. Karenanya, pengangkutan yang tuntas dilakukan tak terlepas dari kekurangan.

“Semaksimal mungkin kami upayakan sampah tak tersisa. Karena itu, sampah harus kami angkut maksimal, meski ada kelemahannya yaitu tonase berlebih,” kata dia.

Menurutnya, pengangkutan sampah secara merata, idealnya mengoperasikan armada truk hingga 616 rit. Karena keterbatasan armada yang dimiliki, pihaknya hanya mampu melakukan 536 rit per hari.

“Kalau kami punya 70 armada truk tidak akan terjadi seperti ini, atau minimal ada penambahan sekitar 10 unit dari 67 truk yang sudah ada. Jadi, truk bisa mengimbangi jumlah sampah,” cetusnya.

Ia menambahkan, tanggung jawab pengangkutan sampah UPT-nya mencakup beberapa kecamatan. Antara lain, Cibinong, Bojonggede, Citeureup, Gunungputri, Babakanmadang, Sukaraja, dan Tajurhalang.(azi/c)