25 radar bogor

Proyek B Residence Bahayakan Warga, Risau Kejadian Truk Jatuh Terulang Lagi

TERBALIK: Truk mixer pengangkut beton masih dibiarkan begitu saja di halaman rumah warga, kemarin (4/1), setelah terjatuh dari proyek Jembatan Layang Apartemen B Residence, akibat rem blong, Rabu (3/1).
TERBALIK: Truk mixer pengangkut beton masih dibiarkan begitu saja di halaman rumah warga, kemarin (4/1), setelah terjatuh dari proyek Jembatan Layang Apartemen B Residence, akibat rem blong, Rabu (3/1).

BOGOR–Proyek pembangunan jembatan layang Apartemen B Residence di RT 03/05, Kelurahan Tegallega, Bogor Tengah, kembali meneror warga yang tinggal di sekitar lokasi proyek.

Pasalnya, warga khawatir kejadian kecelakaan truk mixer pengangkut beton cor yang terjun bebas ke permukiman warga Rabu (3/1) sore lalu, terulang kembali.

Warga setempat, Kardia (78) mengatakan, kekhawatiran akan kelalaian kerja pada pembangunan proyek milik PT Laksana Eka Marga (LEM) tersebut sudah ada, sebelum insiden truk terjun ke permukiman warga terjadi. “Awalnya berusaha untuk tidak pindah. Namun dengan ada kecelakaan kemarin, kami semakin takut,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Dia juga merasa heran akan adanya pembangunan yang lokasinya berdempetan dengan permukiman warga. Memang, sebelum proyek ini berjalan, sempat ada sosialisasi dari pengembang untuk membebas­kan rumah warga di sekitar proyek.

Namun, hingga saat ini rumah-rumah milik warga belum juga dibebaskan. “Dulu rapat di rumah saya, ada kepala proyeknya juga, janjinya rumah-rumah mau dibeli. Tapi sampai sekarang hasilnya nol,” tuturnya.

Kardia mengaku kalau rumahnya berdiri pada tanah milik pemerintah. Mengingat, dirinya adalah pensiunan PNS. Namun, dia berharap tetap ada ganti rugi yang dilakukan oleh pengembang jika memang rumah miliknya digusur. “Secepat-cepatnya pindahkan kami. Kalau bisa wali kota segera turun biar tahu keadaan masyarakat,” lirihnya.

Sementara itu, Lurah Tegallega Ervin Yulianto mengatakan, kelurahan sudah berkoordinasi dengan kecamatan maupun pengembang setelah kejadian tersebut. Jadi, sambungnya, PT LEM sudah melakukan pertemuan dengan warga pada Kamis (4/18) siang kemarin.

Kedatangan pihak pengembang bertujuan untuk menyelesaikan maupun bermusyawarah dengan warga, terkait dengan keselamatan para pekerja maupun warga setempat. “Tentunya, keselamatan warga ke depannya lebih ditingkatkan lagi. Hari ini (kemarin, red) sudah ada putusannya dalam bentuk perjanjian bersama,” ucapnya.

Melihat kondisi permukiman warga yang berdekatan dengan proyek, Ervin menjelaskan, kesepakatan perusahaan dengan warga telah dituangkan dalam perjanjian awal.

Misalnya terkait pembangunan, jika ada kerugian yang dialami warga, perusahaan akan bertanggung jawab. “Seiring proyek berjalan, jika ada keretakan dan sebagainya di rumah warga, pasti akan diperbaiki,” kata dia

Sebelumnya, Staf Legal B Residence Yudi Johan mengungkapkan, peristiwa tersebut merupakan musibah yang tak diharapkan. Pihaknya kini akan menyelesaikan dengan cara kekeluargaan serta memastikan faktor keselamatan warga. “Jadi, saat itu truknya sedang melakukan pengecoran untuk fondasi jembatan layang,” katanya.

Apa pun alasannya, pihaknya tetap akan bertanggung jawab kepada warga atas kejadian tersebut. Sebab, kata dia, proyek ini tidak boleh merugikan warga, justru harus menguntungkan.

Dengan adanya kejadian ini, pihaknya akan segera melakukan evaluasi agar ke depannya proyek ini bisa lebih aman untuk warga. Sebab, ini menyangkut masalah nyawa warga yang harus dilindungi. “Jadi, kami aman dan nyaman mengerjakan proyek, warga pun tidak dirugikan,” pungkasnya.(cr2/c)