25 radar bogor

Lira Oktaviani, Direktur PT Milko Beverage Industry

Lira Oktaviani, Direktur PT Milko Beverage Industry
Lira Oktaviani, Direktur PT Milko Beverage Industry

MENGAWALI karier sebagai karyawan di sebuah perusahaan susu ternama selama 15 tahun, Lira Oktaviani berkesempatan ditunjuk sebagai kepala divisi. Tak lama, ia ditawari CEO perusahaan untuk bekerja sama membangun perusahaan baru. Bukan sebagai karyawan, melainkan pemegang saham.

Lira sempat bingung atas penawaran tersebut, karena harus meninggalkan posisi yang sudah cukup bagus dan harus memulai semuanya dari nol. Wanita kelahiran 1 Agustus 1964 ini pun berdiskusi dengan suami, Achmad Sjafii. Akhirnya, dia memutuskan mengambil kesempatan tersebut.

“Suami saya mendukung, kesempatan baik ini tidak datang berkali-kali. Jadi, saya putuskan menerima tawaran tersebut. Kapan lagi memiliki kesempatan membangun bisnis,” tutur Lira.

Pada 2004, Lira mulai mencari tanah, membangun pabrik, dan merekrut karyawan. Pengalamannya bekerja di tempat lama sangat membantu menjalankan semua prosesnya. Sejak awal memang sudah bekerja sama dan berperan penuh atas berjalannya PT Milko Beverage Industry. Pada 16 Agustus 2005, mulai trial produksi dan sejak itu ia menjabat sebagai direktur PT Milko Beverage Industry. “Pengalaman sangat membantu, posisi saya dulu sangat memberikan banyak pengetahuan. Mulai dari merekrut lulusan baru dan mengajari mereka,” tuturnya.

Kesehariannya bersinergi dengan pemegang saham lain, yaitu Indra Irawan sebagai president direktur dan satu rekan lainnya. Lira bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasi pabrik.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah kekeluargaan, karena sebagai wanita ia lebih memosisikan sebagai ibu. “Saya seperti ibu untuk anak-anak saya, lebih mendidik. Saya memegang prinsip bahwa semua orang itu bisa dididik, asalkan ia mau. Kuncinya asal seseorang mau belajar, memiliki pribadi baik, pasti akan bisa sukses,” tuturnya.

Lira mengaku memiliki jiwa pendidik dari keluarganya yang kebanyakan berprofesi guru. Hal inilah yang memotivasinya menjadi pendidik meski tidak jadi guru.

“Alhamdulillah, 80 persen karyawan menjadi sarjana saat bekerja di sini. Sebab, saya juga memotivasi mereka untuk kuliah sambil kerja, akhirnya sekarang sudah banyak yang menjadi sarjana,” ujarnya.

Lira merupakan lulusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB dan Magister Manajemen UT. Saat lulus ia sempat ditawari menjadi dosen. Namun, saat itu ia lebih tertarik bekerja di perusahaan swasta, karena menurutnya memiliki peluang karier yang bagus. Dari awal ia selalu bekerja pada bidang yang sama dengan latar belakang pendidikan. “Saya sudah jatuh cinta dengan bidang ini, bidang pengolahan pangan yang mengolah susu. Saya berpikir bahwa susu itu menyehatkan, mudah-mudahan bisa menjadi bagian dari mencerdaskan dan menyehatkan penerus bangsa,” tuturnya.

Lira sangat peduli dengan anak-anak kurang mampu. Ia juga membuat terobosan, yaitu membuat susu kemasan kecil agar anak dari kalangan ekonomi rendah bisa meminum susu. Kemudian membuat susu sereal pengganti sarapan dengan harga terjangkau. “Sebagai seorang ibu, saya sangat peduli dengan anak-anak. Daripada jajan yang tidak sehat, mending beli susu yang menyehatkan,” tuturnya.(rp3/c)