25 radar bogor

Djarot Nyeberang ke Sumatera Utara

BANGGA: Bakal calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat (kanan) mencium tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) saat pengumuman rekomendasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (4/1).
BANGGA: Bakal calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat (kanan) mencium tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) saat pengumuman rekomendasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (4/1).

JAKARTA–Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali meramaikan bursa pemilihan gubernur (pilgub). Setelah gagal pada Pilgub DKI, dia kini mendapat rekomendasi dari PDIP Perjuangan untuk maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara (Sumut).

Kepastian tersebut disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kemarin (4/1). Dalam pemaparannya, Mega menceritakan bahwa pilihannya kepada Djarot merupakan buah dari kegelisahan melihat kondisi Sumut yang sering tersangkut masalah hukum. Karena itu, Mega mencari sosok yang bersih.

Pencarian itu tidak mudah. Dia lantas teringat kepada Djarot yang nganggur pascakontestasi politik di Jakarta. ’’Saya menilai, kok sayang ya orang muda dan berkualitas nganggur,’’ ujarnya, disambut tawa hadirin.

Mega yakin Djarot bisa menjalankan tugas sebagai gubernur Sumut. Apalagi, Djarot pernah menjabat bupati Blitar dan gubernur DKI Jakarta. Meski Djarot orang Jawa, Mega percaya dia bisa diterima di Sumut. Dia menilai, masyarakat Sumut sudah terbuka. ’’Banyak juga orang Jawa di sana,’’ imbuhnya.

Ditemui seusai acara, Djarot menyatakan kesiapannya maju Pilgub Sumut. Saat ini dia tinggal mempersiapkan diri dan mencari calon wakil gubernur maupun parpol koalisi. Sebab, PDIP tidak bisa mengajukan pasangan calon (paslon) sendiri. Ada dua partai yang kini didekati, yakni Hanura dan PPP.

Ditanya mengenai Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi yang akan menjadi salah seorang rivalnya, Djarot mengaku tidak gentar. Menurut dia, persaingan merupakan hal wajar. ’’Kan semakin banyak calon semakin bagus. Dengan begitu, masyarakat Sumut bisa menentukan mana yang paling bagus,’’ imbuhnya.

Sementara itu, PDIP kemarin juga memberikan rekomendasi kepada paslon di empat provinsi. Yakni, Papua, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Utara. Di Papua, PDIP mengusung Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo yang dipasangkan dengan Habil Melkias Suwae, mantan bupati Jayapura dua periode yang juga ketua DPD Golkar Papua. Di Lampung, Wali Kota Bandar Lampung Herman Hasan disandingkan dengan Sutono yang merupakan Sekdaprov lampung.

Di Nusa Tenggara Barat, PDIP menduetkan Ketua DPRD Kota Mataram Tuan Guru Haji Ahyar Abduh dengan Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi. Sedangkan di Maluku Utara, gubernur petahana Abdul Ghani dan bupati Halmahera dua periode Al Yasin Ali menjadi paslon jagoan. (jp)