25 radar bogor

Ikut Lomba sejak TK, Punya Penghasilan Sendiri

BANGGA: Arnetha Deyananda bersama keluarganya.

Arnetha Deyananda, Siswi SMAN 1 Bogor yang Lestarikan Seni Sunda

BANGGA: Arnetha Deyananda bersama keluarganya.

Tidak takut dianggap tak modern oleh teman-temannya, Arnetha Deyananda terus mengasah bakat dan kemampuannya di bidang seni Sunda. Hasilnya, berbagai prestasi membanggakan diraihnya sejak TK hingga duduk di bangku SMA.

Oleh: Ismiatunisa Utami

Terlahir dari keluarga yang berkecimpung di bidang seni, Arnetha yang saat ini duduk di kelas 12 SMAN 1 Bogor itu pun menguasai banyak seni Sunda. Bukan hanya menari tradisional, juga menyanyi dan memainkan alat-alat musik tradisional khas Sunda.

Arnetha menceritakan, sejak TK dirinya sudah sering mengikuti lomba-lomba di bidang seni. “TK aku ikut lomba nyanyi juara 1 di Kabupaten Bogor.

Lalu SD mulai ikutan lomba pupuh, puisi Sunda, bahkan mendapatkan juara di tingkat provinsi, serta SMP itu aku juara 2 tingkat provinsi di lomba musik tradisional FLS2N, sampai sekarang masih banyak lagi,” tutur Netha.

Menurutnya, dapat berkecimpung dalam seni Sunda adalah hal yang menyenangkan, karena banyak sekali hal positif yang bisa ia dapatkan. Satu di antaranya pengalaman. ”Lalu prestasi, lebih mudah untuk masuk SMP dan SMA, banyak teman, wawasan lebih luas, bisa membanggakan orang tua.Dan bonusnya adalah sudah bisa dapat penghasilan sendiri, apalagi ketika ada tawaran tampil bukan hanya dari lomba-lomba,” bebernya.

Karena itu, Arnetha ingin sekali mengajak teman-temannya ikut melestarikan seni Sunda. Dirinya merasa prihatin melihat kebanyakan dari temannya lebih menyukai budaya dari luar negeri. “Saya meyakinkan mereka kalau misalkan budaya Sunda ini malah yang bisa membuat kamu sukses bahkan bisa sampai internasional,” jelasnya.

Anak pertama dari dua bersaudara ini menuturkan, tidak perlu malu dengan budaya sendiri karena seni Sunda itu indah dan menarik. Justru sebagai generasi muda yang lahir dan tinggal di tanah Sunda harus melestarikan budayanya.

“Jadi terkadang saya suka mengajak mereka untuk menonton ketika saya ada pertunjukan budaya, setidaknya mereka mengetahui dulu, seperti apa itu budayanya, karena kalau sudah tahu, pasti tertarik,” Kata Arnetha.

Ia menceritakan salah satu keberhasilannya mengajak teman-temannya turut serta melestarikan seni Sunda adalah dengan membentuk kelompok degung Sekar Katumbiri, yang tahun lalu berhasil membawa nama SMAN 1 Bogor menjadi juara 1 di tingkat provinsi. “Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?” cetusnya.

Menurut ayah kandung Arnetha, Ade Suarsa, bakat Arnetha ini sudah terlihat sejak umur dau tahun. “Netha kecil sudah peka terhadap musik, bahkan usia tiga tahun sudah hafal banyak lagu anak-anak,” bebernya.

Ade yang merupakan pendiri salah satu sanggar seni tradisional ternama di Bogor ini, mengaku tidak pernah memaksa anaknya untuk sama seperti dirinya, menyukai seni Sunda. “Karena selain faktor genetika juga mungkin faktor lingkungan. Netha sering mendengar lagu-lagu karawitan sejak kecil, lalu melihat tarian-tarian. Jadi mungkin dari situlah bakatnya muncul,” terang Ade sembari berharap anaknya bermanfaat bagi dirinya sendiri bahkan orang lain.(c)