NANGGUNG–Ratusan pedagang Pasar Nanggung dipaksa pindah ke kios pasar baru. Namun, hal itu tidak berjalan mulus lantaran mereka harus membayar Rp4 juta sebagai biaya administrasi untuk berjualan di tempat baru.
“(Pasar Rakyat Nanggung, red) bikin melarat. Apalagi jam operasionalnya cuma lima jam, dari pukul 07.00-12.00 WIB,” ujar salah seorang pedagang, Husni (45) kepada Radar Bogor, kemarin (02/01).
Para pedagang pun kompak membuat petisi penolakan pungutan sebesar itu. Hingga kemarin, sudah belasan pedagang menandatangani surat keberatan pindah.
Menanggapi hal tersebut, Camat Nanggung Mulyadi mengatakan, akan segera mencari solusinya. Terlebih, Pasar Rakyat Nanggung digadang-gadang akan menjadi roda perekonomian baru.
”Permasalahan ini akan saya informasikan kepada Pemkab Bogor untuk dicarikan solusinya,” tukasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Dirut PD Pasar Tohaga Eko Romli membantah jika biaya administrasi sebesar Rp4 juta sesuai iuran pemeliharaan pasar (IPP) stimulus. “Sama dengan Pasar Jasinga dan Cariu, yaitu Rp10 ribu dikalikan 360 hari, jadi Rp3,6 juta. Iurannya setahun di muka. Gak ada lagi iuran selama satu tahun ke depan,” tukasnya.(all/c)