25 radar bogor

Korban Kebakaran Minta Bahan Bangunan

BOGOR–Setelah seminggu di pengungsian, 62 kepala keluarga (KK) korban kebakaran Kelurahan Gudang, Bogor Tengah, akhirnya mulai menempati kontrakan. Mereka tersebar di sejumlah wilayah Kota Hujan. Meski begitu, perasaan waswas masih saja ada, lantaran masa sewa konta­ra­kan yang dibiayai pemkot hanya cukup untuk lima bulan.

Keinginan agar membangun ulang 33 rumah yang terbakar pun terus disuarakan para korban kebakaran. “Pengen banget kembali tinggal di rumah lama yang di Kampung Gudang.

Kami berharap pemerintah bisa membangun kembali rumah saya dan warga yang lain,” ujar Nurhayati (72) korban kebakaran Gudang yang kini mengontrak di RT 01/03 Ranggamekar, Bogor Selatan.

Dia yang tinggal bersama anaknya, Rosita (44), mengaku sudah hidup di Kampung Gudang sejak kecil hingga memiliki tiga anak yang sudah besar-besar dan memiliki cucu. Bagi dia, pemkot tidak usah membangun ulang rumah mereka.

Namun, bantuan bahan bangu­nan sudah cukup bagi dia untuk membangun ulang rumah yang kini hanya menyisakan arang. “Gak apa-apa kalau pemerintah hanya membantu memberikan bahan bangunan, biar kami saja yang bangun sendiri,” ucapnya.

Rosita menambahkan, hal ini tentu tidak bisa diproses secara cepat. Karenanya, dalam waktu dekat, ia bersama korban kebakaran Gudang lainnya berharap adanya bantuan tambahan untuk membayar berbagai keperluan.

Khususnya untuk perpanjang kontrakan setelah lima bulan ke depan. “Kami hanya mendapatkan biaya kontrakan lima bulan (Rp750 ribu/bulan). Sedangkan, masih ada kehidupan lain setelah lima bulan,” lirihnya.

Menurut dia, ada perbedaan kebutuhan antara hidup di kontrakan dengan hidup di rumah sendiri. “Dulu, makan atau tidak makan, kami tidak memikirkan biaya kontrakan meski rumah di Kampung Gudang bukan tanah milik kami. Tapi sekarang, biaya kontrakan harus kami pikirkan, ini yang berat,” tambahnya.

Senada, Yoningsih (32) yang saat ini memiliki bayi berusia tiga bulan, juga mengaku berat jika harus memikirkan biaya kontrakan. Sedangkan biaya anak-anaknya yang masih kecil-kecil sudah sangat membe­ratkannya. Apalagi, suaminya, Lukman (40) saat ini hanya karyawan pabrik.

“Kami bersyukur ada banyak bantuan yang masuk. Tapi ke depan belum tahu kan, untuk susu anak, pampers, dan keperluan lainnya. Kasihan anak saya. Saya harap pemerin­tah terus kucurkan bantuan setelah lima bulan yang telah ditanggung,” tutupnya.

Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Gudang, Bogor Tengah, Senin (25/12/2017) siang. Dalam kejadian itu, sebanyak 33 rumah warga hangus. Akibatnya, 62 KK yang berjumlah 219 jiwa harus hidup di pengungsian.

Sejauh ini, pemkot sudah mengucurkan bantuan biaya kontrakan sebesar Rp750 ribu per bulan kepada korban yang terdampak kebakaran. Bantuan itu diberikan selama lima bulan. (ran/c)