25 radar bogor

Dikritik, PNS Kampanye Politik

MELANGGAR: Gambar PNS yang berkampanye di pohon-pohon. Selain mengganggu, kegiatan kampanye oleh PNS aktif ini juga melanggar aturan.
MELANGGAR: Gambar PNS yang berkampanye di pohon-pohon. Selain mengganggu, kegiatan kampanye oleh PNS aktif ini juga melanggar aturan.

CARIU–Banyakanya para pegawai negeri sipil (PNS) yang langgeng ke kancah perpolitikan, ternyata memberikan citra buruk bagi pemerintah. Sebagaimana dikatakan tokoh muda Tanjungsari, Nasrullah. Menurutnya, meski setiap warga, termasuk PNS, memiliki hak berpolitik, norma maupun etika harus tetap dilakukan.

”Lihat saja, pohon-tohon jadi penuh spanduk. Harusnya mereka tidak memasang spanduk dengan merusak tanaman. Apalagi dilakukan oleh calon dari PNS,” tegas jebolan Universitas Ibn Khaldun ini.

Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Raya Cariu-Tanjungsari. Lebih dari sebelas pohon yang dipaku me­mampang gambar calon pejabat dari PNS. Tak hanya penempatan spanduk yang menyalahi aturan, menurutnya, keputusan untuk ”memasarkan diri” sebagai calon bupati bagi seorang PNS pun, seharusnya diiringi dengan konsekuensi hukum yang menyangkut norma dan aturan.

”Kok PNS aktif sudah kampanye? Harusnya lalui dulu mekanismenya sebagai abdi negara. Apa hal seperti ini pantas dibiarkan bupati?” tukasnya.
Ia berharap, Bupati Bogor Nurhayanti mengambil sikap tegas. Minimal menegur yang bersangkutan berdasar undang-undang ASN. ”Kalau bupati diam saja, terkesan marwah pimpinan daerah telah terlucuti akibat ulah anak buahnya yang tidak tau aturan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Nasrullah juga meminta panitia pengawas pemilu (Panwaslu) mendata pelanggar untuk membatasi ulah oknum PNS tersebut. ”Minimal para calon takut karena diketahui Panwas telah melanggar,” tukasnya.

Senada, Ketua Karang Taruna Kezmaayn Cariu Muhammad Kadir menyayangkan pelanggaran etika yang dilakukan sejumlah pejabat PNS yang berambisi menjadi bupati. Ia menilai, aktivitas para calon itu bukan mendongkrak popularitas, justru akan memberi kerugian. ”Warga sudah cerdas. Belum menjadi bupati saja sudah berani langgar aturan. Bupati sebagai pemimpin tidak lagi dihormati, apalagi saat menjadi pemimpin Bogor,” ucapnya.(azi/c)