25 radar bogor

Persahabatan Guru dan Murid ala Isti Mahajuni dan Chariskha Lidwyanthi, Hobi Backpacker-an Keliling Dunia

AKRAB: (Kiri-kanan) Isti dan Chacha tampak akrab ketika makan bersama. Persahabatan antara guru dan murid SMAN 5 Bogor ini terjalin sejak delapan tahun lalu.AKRAB: (Kiri-kanan) Isti dan Chacha tampak akrab ketika makan bersama. Persahabatan antara guru dan murid SMAN 5 Bogor ini terjalin sejak delapan tahun lalu.
AKRAB: (Kiri-kanan) Isti dan Chacha tampak akrab ketika makan bersama. Persahabatan antara guru dan murid SMAN 5 Bogor ini terjalin sejak delapan tahun lalu.AKRAB: (Kiri-kanan) Isti dan Chacha tampak akrab ketika makan bersama. Persahabatan antara guru dan murid SMAN 5 Bogor ini terjalin sejak delapan tahun lalu.

Punya sahabat dekat dengan guru sendiri yang sangat intim dibandingkan dengan teman sebaya sangat jarang terjadi, yang terus berkelanjutan hingga si murid lulus. Namun, hal itu dialami oleh guru SMAN 5, Isti Mahajuni dengan muridnya, alumni SMAN 5 tahun 2011, Chariskha Lidwyanthi yang saat ini tengah mengemban pendidikan pascasarjana di Belanda.

Laporan: Rany Puspitasari

Memiliki Isti, sebagai ibu keduanya, diungkap Chaca –sapaan akrab Chariskha– merupakan hal yang memang sangat berbeda. Apalagi, di tengah banyaknya anak-anak seumurnya saat ini yang lebih banyak memilih teman sebaya menjadi sahabat untuk mencurahkan apa pun yang dialami sehari-hari.

Tentu, kata Chacha, pengalaman hidup Isti lebih banyak dibandingkan dengan dirinya yang awal tahun nanti akan mengambil pascasarjana di University of Twente, Belanda, dengan beasiswa yang ia dapat dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Tentu, selain kedua orang tua saya, Bu Isti sosok ibu kedua bagi saya, role model. Apa pun bisa saya ceritakan, bahkan hal yang tidak diketahui oleh ibu saya sendiri. Ibu Isti sangat open minded, tidak menasehati yang sok, karena paling berpengalaman. Tapi ya, kasih solusi kalau ini begini, kalau itu nanti begitu,” bebernya kepada Radar Bogor, kemarin.

Wanita yang pernah bekerja di Grand Hyatt ini pun mengaku bahwa salah satu hobinya, yaitu traveling. Terinspirasi dengan pengalaman Isti yang juga sangat suka backpacker-an ke berbagai penjuru dunia.

Terakhir yang ia lakukan yaitu solo backpacker keliling Eropa awal 2017, setelah dirinya memilih resign dari Grand Hyatt untuk mengejar beasiswa di Belanda. “Tentu ini juga atas support dan dukungan Bu Isti,” jelas wanita kelahiran 19 Mei 1994 itu.

Dari cerita Isti yang banyak mendapat pengalaman menarik dari traveling, Chacha pun akhirnya mengikuti jejaknya. “Pokoknya apa pun itu, saya melihat ibu (Isti, red) dan mendapatkan support dari berbagai pandangannya yang juga banyak memiliki pengalaman. Senang dan sedih pasti cerita,” tegas Chacha.

Wanita dengan IPK tertinggi di FISIB UI ini mengaku, bukan berarti dirinya tidak memiliki teman sebaya. Ia pun banyak memiliki teman dari mana pun. Hanya saja, baginya, dengan Isti, semua hal lebih enak didiskusikan dan sangat positif. “Termasuk hal-hal yang berhubungan dengan pacar atau gebetan,” candanya.

Di tempat yang sama, Isti mengatakan, justru seharusnya hubungan guru dengan murid harus terjalin dengan sangat nyaman layaknya teman. Bukan guru dengan murid, yang membuat adanya kecanggu­ngan.

“Bukan karena adanya kedekatan, lalu gurunya kehilangan wibawa. Justru salah. Malah lebih enak ketika guru mengajar, anak atau siswa bisa dengan luwes bercerita apa pun, kendalanya di sekolah dan di luar itu,” ungkap ibu dua anak ini.

Persahabatan yang dijalin bersama Chacha sudah hampir delapan tahun. Minimal setahun sekali mereka bertemu untuk ajang sharing satu sama lain. Tidak hanya Chacha, Isti pun selalu bercerita apa yang ia alami.

Baginya, memiliki teman seperti Chacha membuka pikirannya untuk bisa menghadapi atau mengajar muridnya di sekolah dengan pendekatan anak muda kekinian. “Jadi, saya selalu bertanya ke Chacha apa yang sedang up to date, sehingga pembahasan saya di kelas bisa masuk dengan anak-anak,” kata wanita kelahiran Kediri itu.

Isti mengaku, semangatnya Chacha bermimpi hingga meraih impiannya, khususnya dalam dunia pendidikan, membuatnya senang dan bangga bisa menjadi salah satu suporternya selama ini. Semangat dan pengetahuan Chacha yang luas tentu menjadi spirit baginya yang juga harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Saya pribadi sangat bangga memiliki Chacha, salah satu murid yang jadi sahabat saya, yang sukses dan berprestasi. Menjadi saksi lahirnya generasi muda yang semangat, sukses dan berpengetahuan luas. Begitu pula SMAN 5 sangat bangga,” tutup Isti.(ran/c)