25 radar bogor

Upaya IPB Hadapi Kondisi Darurat, Bentuk Tetada, Perekrutan Terbuka untuk Mahasiswa

SERIUS: FGD Tetada Mahasiswa di ruang sidang rektor, kampus IPB Dramaga, kemarin.
SERIUS: FGD Tetada Mahasiswa di ruang sidang rektor, kampus IPB Dramaga, kemarin.

Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar focus group discussion (FGD) Tim Tanggap Darurat (Tetada) Mahasiswa, di ruang sidang rektor, kampus IPB Dramaga, kemarin (29/12).

Tim Tetada ini dibentuk dari unsur mahasiswa untuk menghadapi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan di dalam kampus, seperti sakit, kecelakaan, peristiwa kebakaran, dan kejadian darurat lainnya.

Laporan: Rani Puspitasari

Tetada ini memiliki sebuah sistem termasuk bagaimana menghadapi kejadian dan harus bekerja sama dengan instansi eksternal kampus. “Unsurnya tentu mahasiswa, agar mereka siap menghadapi berbagai kejadian alam yang terjadi di kampus,” beber Direktur Kemahasiswaan, Sugeng Santoso.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono mengung­kapkan, IPB beberapa kali memiliki pengalaman kejadian yang membutuhkan penanga­nan khusus. Secara prinsip, harus ada reaksi cepat di dalam.

“Kita tidak berharap ada musibah. Dengan Tetada, reaksi cepat akan terwujud. Tanpa harus dikomando, secara otomatis akan mengoordinasi­kan dengan pihak lain supaya cepat tertangani,” papar Yonny.

Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) IPB, Katrin Roosita menyampaikan bahwa Tetada disiapkan untuk dapat membantu secara langsung maupun tidak langsung berbagai kondisi yang mengancam kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan mahasiswa. Baik secara preventif maupun kuratif. Pembina Tetada adalah dosen dan Ditmawa IPB.

Beberapa kejadian yang selama ini sudah melibatkan tim Tetada, di antaranya, dalam hal fasilitasi administrasi rumah sakit dan BPJS, pengurusan berita acara kecelakaan di kepolisian, dan fasilitasi klaim asuransi Jasa Raharja.

Selain itu, terlibat dalam pemadaman kebakaran yang terjadi di lingkungan IPB, sosialisasi kesehatan di asrama Program Pendidikan Kompe­tensi Umum (PPKU), pemberian buah dan suplemen gratis, dan fasilitasi pengurusan bantuan program penyangga kesehatan dan bantuan bagi keluarga mahasiswa yang meninggal dunia.

Katrin menambahkan, saat ini sudah ada dua angkatan anggota Tetada yang dilatih oleh instruktur profesional dan praktisi berpengalaman. Jumlah anggota Tetada 25 orang. Cara perekrutan anggota Tetada antara lain melalui rekrutmen terbuka, melengkapi persyaratan berkas, dan lolos seleksi wawancara.

“Yang berhak menjadi anggota adalah mahasiswa yang memiliki kepedulian dan motivasi tinggi untuk membantu sesama. Diutamakan mereka yang telah memiliki keteram­pilan atau pelatihan menghadapi kondisi darurat seperti Pramuka, PMR, dan Senior Residen (SR),” ujarnya. (ran/b)