CITEUREUP–Belasan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT Nassau Sport Indonesia melakukan aksi unjukrasa di depan perusahaan, area industri, Desa Sanja, kemarin (29/12).
Aksi mulai pukul 10.00 WIB ini diikuti para karyawan yang dipecat perusahaan.
Mereka mendesak perusahaan menghapuskan larangan beribadah pada karyawan yang terkena sanksi dan pemecatan.
Ketua Serikat Pekerja PT Nassau Sport Indonesia, Syahid mengatakan, kebijakan perusahaan melarang karyawan salat adalah bentuk pelanggaran.
”Pelarangan sejak 5 Desember. Saat itu kami semua tidak boleh salat. Itu sangat fatal bagi kami,” katanya.
Selain itu, perusahaan juga memecat 19 karyawan secara sepihak. ”Kami tidak diberikan pesangon, penghargaan masa kerja, dan ganti kerugian,” tukasnya.
Karenanya, ia mengaku akan terus menggelar aksi penolakan kebijakan perusahaan yang dianggap menabrak peraturan negara dan norma bangsa tersebut. ”Sampai kapan pun kami tidak akan menyerah. Sampai hak-hak kami dipenuhi,” tukasnya.
Saat dikonfirmasi, pihak HRD PT Nassau Sport Indonesia, Catur menerangkan, pihaknya mengakui adanya pelarangan bagi karyawan yang telah dipecat. ”Kami anggap mereka telah melanggar peraturan perusahaan. Mereka kami larang untuk masuk perusahaan,” katanya.
Namun, dia membantah adanya pelarangan salat pada karyawan. Sebab, upaya penyelenggaraan ibadah itu dilakukan oleh karyawan yang telah dipecat. ”Masjid ada di dalam perusahaan. Jadi mereka tidak boleh masuk ke perusahaan dengan alasan ibadah,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolsek Citeureup Kompol Tri Suhartanto mengatakan aksi tersebut berjalan damai dan kondusif.(azi/c)
