25 radar bogor

Dampak Pemblokiran Jalan Raya Sidomanik, Sopir Truk Terpaksa Tidur di Bemper

ISTIRAHAT: Sopir truk pengangkut tambang beristirahat di bemper kendaraan sambil menunggu Jalan Raya Sidomanik dibuka.
ISTIRAHAT: Sopir truk pengangkut tambang beristirahat di bemper kendaraan sambil menunggu Jalan Raya Sidomanik dibuka.

Aksi pemblokiran Jalan Raya Sidomanik berdampak pada nasib sopir dan kernet truk pengangkut tambang. Beberapa hari harus mereka lalui di luar rumah, karena tak punya uang sepeser pun yang dibawa pulang.

Laporan : Muhamad Arifal Fajar

Istilah ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang, nyata adanya. Hal inilah yang dialami oleh para sopir dan kernet truk tambang di Parungpanjang.
Seperti yang dialami Yanto (36). Tiga hari sudah ia tidur di jalan. Musababnya, sopir truk tambang itu tak dibukakan pintu oleh sang istri karena tidak membawa uang dari hasil bekerja.

“Ya, sudah seminggu tidak kasih nafkah lahir. Istri saya mukanya cemberut dan ngomel minta buat beli kebutuhan dapur. Sejak jalan diblokir, tidak ada pemasukan buat saya,” aku Yanto kepada Radar Bogor.

Bukan hanya Yanto, tapi ada puluhan sopir dan kernet bernasib serupa. Hal itu terlihat dari banyaknya mereka yang memilih tidur di atas truk ataupun di bagian bemper. “Gak bisa narik.

Istri di rumah marah-marah. Anak mau sekolah tak ada uang. Daripada pulang ribut, mendingan tidur di luar,” tutur sopir lainnya, Yana Mulyana (29).

Ia berharap pemerintah dan warga bisa segera menyelesaikan masalah ini. “Saya hanya bisa bawa truk. Ini cara saya mencari nafkah. Jadi, saya dan sopir yang lain berharap bisa segera bekerja lagi,” tukasnya.(*/b)