25 radar bogor

Bebaskan Biaya Pendidikan Korban Kebakaran

SEMANGAT: Anak-anak korban kebakaran Kampung Gudang dihibur dengan kegiatan mendongeng, di tempat pengungsian SDN Empang 2 Bogor, Rabu (27/12).
SEMANGAT: Anak-anak korban kebakaran Kampung Gudang dihibur dengan kegiatan mendongeng, di tempat pengungsian SDN Empang 2 Bogor, Rabu (27/12).

BOGOR–Bagi 219 warga RT 05/01, Kelurahan Gudang, Bogor Tengah, yang terdampak kebakaran, kini tak usah pusing soal biaya pendidikan untuk anaknya. Pasalnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor memastikan akan menggratiskan biaya pendidikan anak korban kebakaran.

“Kami sepakat, untuk biaya pendidikan anak korban kebakaran dibebaskan dari semua biaya pendidikan. Terutama yang di sekolah swasta hingga akhir tahun pelajaran Juni 2018,” ujar Kepala Disdik Kota Bogor, Fahruddin, ketika ditemui di SDN Empang 2 Bogor, kemarin (28/12).

Fahmi –sapaan akarabnya– mengatakan, bebas biaya pendidikan itu telah dikoordinasikan kepada sekolah masing-masing anak yang sudah terdata. “Tapi, ini khusus yang swasta. Kalau negeri kan memang sudah bebas biaya apa pun,” bebernya.

Selain itu, anak-anak korban kebakaran juga akan dimasukkan dalam program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan bantuan siswa miskin (BSM) dari Pemkot Bogor. “Kalau ini kan program yang berkelanjutan ke depannya untuk mereka,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Fahmi bersama jajaran Disdik beserta musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) Kota Bogor mengajak anak-anak korban kebakaran berbelanja dan bercukur. Tujuannya, agar mereka melupakan semua apa yang terjadi.

Sebelumnya, Pemkot Bogor akan memberikan dana kontrakan sebesar Rp750 ribu per bulan kepada korban kebakaran Gudang. “Kami beri biaya kontrak rumah minimal tiga bulan, maksimalnya lima bulan,” ujar Asisten Pemerintahan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Hanafi.

Dia menjelaskan ada perubahan jumlah korban kebakaran Gudang. Semula terdata 76 kepala keluarga (KK), 271 jiwa, dan 50 rumah. Ternyata setelah diverifikasi, jumlahnya hanya 62 KK, 219 jiwa, serta 33 rumah yang terdampak bencana kebakaran yang terjadi pada 25 Desember itu.

“Selain biaya kontrakan, kami juga menyiapkan alternatif menggunakan rusun milik pemkot. Sebab, ada sekitar 180 unit di Rusun Cibuluh yang bisa ditempati para pengungsi,” pungkasnya.(ran/c)