25 radar bogor

700 Hektare Lahan Hilang

DATA ULANG: Lahan perkebunan teh milik PTPN VIII Gunung Mas yang direlokasi jadi rest area.
DATA ULANG: Lahan perkebunan teh milik PTPN VIII Gunung Mas yang direlokasi jadi rest area.

CISARUA–PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Gunung Mas mendata lahan perkebunan secara bertahap untuk dikem­balikan ke luas semula. Ber­dasarkan pendataan yang dila­kukan pada 1990 silam masih tercatat sekitar 1.200 hektare. Namun setelah didata ulang, terdapat 700 hektare yang telah beralih fungsi.

“Luas lahan perkebunan milik negara ini hasilnya cukup besar. Sebagian sudah hilang karena hak kepemilikan penduduk dan bangunan,” ujar petugas pendataan lahan PTPN VIII Gunung Mas, Aan Suryana kepada Radar Bogor.

Aan menjelaskan, pem­bongkaran vila dibarengi penegakan hukum pemerintah memberikan dampak positif. Khususnya pada perubahan luas lahan milik perusahaan BUMN tersebut.

Berdasarkan data selama dua bulan, seluas 364 hektare dari 700 hektare lahan itu telah digarap masyarakat. Bahkan, 70 persen di antaranya sudah berdiri bangunan. Sisanya sudah dijadikan lahan perkebunan.

”Tujuan pendataan ini sebagai pengembalian fungsi lahan Gunung Mas yang sempat dikuasai penggarap,” jelasnya.

Kendati demikian, lanjut Aan, sebagian lahan yang beralih fungsi telah memiliki izin. Baik dari PTPN Gunung Mas maupun pemerintah pusat. “Lahannya berizin, tapi bangunannya tak punya. Ada juga lahan dan bangunan ilegal,” ucapnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Puncak Budi Burhanudin berkomentar terkait hilangnya aset PTPN VIII Gunung Mas.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Bogor itu mendesak perusahaan BUMN tersebut dan kementerian terkait agar tidak memberikan kembali izin garap atau penguasaan tanah.

Menurutnya, banyak lahan perkebunan berubah fungsi. Kondisi ini tentunya berdampak pada lingkungan, terutama memperparah kerusakan tutupan lahan. Perubahan itu sudah terjadi sejak 1970. Perlahan, perubahan mulai tampak pada 1980, dengan maraknya pembangunan vila.

”Perizinan dalam pengelolaan lahan terlalu banyak. Saya minta perkebunan teh yang telah beralih fungsi dikembalikan kembali ke fungsi awal,” tukasnya.(don/c)