25 radar bogor

Sopir Truk Gantian Blokir Jalan

BLOKIR: Puluhan truk diparkir di sepanjang Jalan Jagabita sebagai bentuk protes aksi blokir Jalan Raya Sidomanik oleh warga. Aksi bakar ban bekas yang dilakukan kuli ganjur dan kernet truk (foto insert).
BLOKIR: Puluhan truk diparkir di sepanjang Jalan Jagabita sebagai bentuk protes aksi blokir Jalan Raya Sidomanik oleh warga. Aksi bakar ban bekas yang dilakukan kuli ganjur dan kernet truk (foto insert).

PARUNGPANJANG–Bak efek domino, pemblokiran Jalan Raya Sidomanik, Desa Jagabita, Kecamatan Parung­panjang, berdampak panjang. Kini, giliran sopir truk tambang yang mengamuk. Semalam, Rabu (27/12), mereka ikut memblokir jalan.

Sepekan tak bisa beroperasi, membuat 120 sopir tak punya uang. Mereka turun ke jalan dan menutup jalur bagi pengen­dara lain.  ”Kami butuh makan. Kalau begini mana bisa dapat uang.  Jadi wajar ngamuk,” aku salah satu sopir, Dani Maulana Ibrahim (45) kemarin.

Mereka sengaja memarkirkan ken­daraannya sepanjang jalur Desa Jagabita. Hingga pukul 13.30 WIB, 87 unit truk pengangkut tambang tak beroperasi. ”Kami sengaja parkirkan truk sampai dua kilometer,” tuturnya.

Tidak hanya sopir, unjuk rasa juga melibatkan kuli ganjur dan kernet truk. Mereka memblokir jalan dengan cara membakar ban dan menaruh bebatuan besar.

Merespons amukan para sopir, Sekretaris Camat (Sekcam) Parungpanjang  Icang Aliyudin pun meminta agar Muspida Kabupaten Bogor segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Terlebih hal itu telah berlangsung berlarut-larut. ”Masalahnya sa­ma. Solusinya belum juga ketemu,” keluhnya.

Kapolsek Parungpanjang  Kompol Nurohim menam­bahkan, aksi unjuk rasa dilakukan secara spontan. Sebab, dinilai tak ada  respons yang maksimal dari asosiasi pengusaha tambang di wilayah Cigudeg dan Rumpin. (all/c)