25 radar bogor

RTLH Terakhir untuk Kakek Sebelas Cucu

PAMUNGKAS: Warga gotong royong membantu pembangunan rumah Nehi di Kampung Walahir, Desa Nambo.
PAMUNGKAS: Warga gotong royong membantu pembangunan rumah Nehi di Kampung Walahir, Desa Nambo.

KLAPANUNGGAL–Pemba­ngunan rumah tak layak huni (RTLH) di Desa Nambo terus dilakukan. Kemarin (27/12) giliran rumah Nehi (72) warga Kam­pung Walahir RT 12/06, Desa Nambo. Ia merupakan penerima terakhir bantuan, setelah sebelumnya sebanyak 15 unit RTLH telah dibangun pada tahun ini. “Untuk tahun ini sudah semua RTLH terbangun. Di tahun sebelumnya kami bangun 30 unit,” ujar Kasi Ek­bang, Jajang Suhandi.

Seperti pelaksanaan sebelum­nya, dalam pembangunan ini pemerintah desa harus menyiap­kan uang melebihi nominal ban­tuan. Pasalnya, hanya sedikit material rumah milik Nehi yang masih bisa digunakan. Karena­ itu, untuk menjaga kualitas bangunan, perombakan total dilakukan.

“Bisa saja kami paksakan menggu­nakan balok dari rumah lama, tapi khawatir daya tahan­nya tidak ada. Jadi, lebih aman kami rombak dan ganti semua,” paparnya.

Adapun, anggaran yang dikeluarkan oleh desa mencapai Rp35 juta. Sedangkan bujet pemerintah hanya Rp10 juta per unit. “Kami fokuskan dana dari swadaya perusahaan dan warga. Alhamdulillah cukup,” ucapnya.

Bantuan tersebut dirasakan oleh Nehi sangat membantu keluarganya. Sebab, sebelum dilakukan pembangunan, Nehi dan istrinya harus tidur beratap genteng bocor, dinding bilik, dan balok kayu penyangga genteng yang telah rapuh. “Kalau hujan kasur ini basah,” ucapnya sambil menunjuk bekas kasur miliknya.

Ia mengaku telah lama menu­nggu program ini. Meski kondisi rumah telah membu­atnya tidak nyaman, Nehi tetap bersabar dan berdoa, menunggu bantuan datang. “Alhamdulillah, Allah dengar doa saya. Desa bantu saya bangun rumah ini,” ucap kakek 11 cucu itu.(azi/c)