CIBINONG–Warga Desa Nanggewer, Kecamatan Cibinong, mengeluhkan asap pembakaran dari PT Sutrakabel Intimandiri di sekitar wilayah mereka. Kepulan asap dari pabrik itu mengarah ke kediaman warga sehingga tercium bau menyengat. ’’Sampai sesak napas, bikin pusing. Mereka bakarnya malam-malam,’’ aku Lilis, warga sekitar.
Ia mengatakan, warga telah sering mengeluhkan hal ini langsung ke pihak pabrik. Tapi hasilnya nihil. Sama halnya ketika Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan anggota DPRD Kabupaten Bogor melakukan inspeksi mendadak, pihak pabrik menghentikan aktivitas pembakaran.
”Kalaupun sidak, itu kan siang, mereka tidak ada aktivitas pembakaran. Tapi saat waktunya orang istirahat (malam hari, red) mereka malah beroperasi,’’ tuturnya.
Senada, Hadi (61) -warga lainnya- mengungkapkan bahwa sebelumnya warga pernah protes terkait asap hasil pembakaran. Namun pihak perusahaan hanya meninggikan corong pembuangan agar asap tak masuk ke kediaman warga.
”Tapi asap masih sering masuk ke pemukiman. Sebenarnya tidak layak ada peleburan di dekat pemukiman. Dampaknya sangat berbahaya, khususnya untuk anak-anak,’’ kesalnya.
Menanggapi keluhan warga, HRD PT Sutrakabel Intimandiri, Asih Haryanti menjamin dan memastikan bahwa asap yang dibuang ke udara aman. Sebab ada dua sistem filter sebelum asap dibuang keluar.
Menurutnya, hal itu dikuatkan dengan hasil laboratorium terakreditasi di Jakarta. Hasilnya, asap tidak berada di atas ambang batas yang ditentukan.
”Pengelolaan ini sudah tersistem. Kalau tidak, kami tidak bisa jualan dan itu bukan sebagai kebutuhan, tetapi karena kewajiban,’’ ungkapnya.
Peleburan sendiri, lanjutnya, hanya dilakukan selama lima hingga delapan kali dalam sebulan. Dalam sekali beroperasi bisa mencapai 24 jam. Sehingga setiap kali akan dilakukan pembakaran maka perusahaan akan melakukan antisipasi dengan sungguh-sungguh.
”Saat baru dimulai operasi akan tercium bau tak sedap secara sekilas dan bunyi-bunyi juga sekilas. Perusahaan tidak membiarkan itu hingga lama. Makanya ketika ada keluhan, kami datang langsung ke rumah RT setempat agar satu suara dan akan kita sampaikan ke perusahaan,’’ pungkasnya.(rp2/c)