CIBINONG–Cibinong Putra (Cipoet) keluar sebagai juara Liga 1 Askab 2017. Cipoet sukses memecundangi juara bertahan, Gapura FC, di laga final yang berlangsung di Stadion Mini Cibinong, kemarin (27/12) petang, meski dengan 10 pemain.
Sejak awal pertandingan, tim asuhan Rudi Iswadi ini bermain terbuka lewat serangan-serangan umpan panjang. Tak jarang, pertahanan Gapura FC yang dikawal Mario Jardel, berhasil ditembus anak-anak Cipoet.
Sayang, meski banyak peluang yang diciptakan, hingga babak pertama berakhir tidak ada satu gol pun yang diciptakan kedua tim.
Di babak kedua, kedua tim mulai memperlihatkan tensi permainnya. Tak jarang pelanggaran terjadi. Di menit ke-65, peluang diciptakan pemain Cipoet. Umpan Lukas yang mengarah Zidan, nyaris merobek jala Gapura FC. Sayang, sepakan Zidan masih melenceng ke pinggir hawang.
Peluang kedua kembali diciptakan pemain Cipoet. Lagi-lagi gagal membuat gol. Gol satu-satunya Cipoet diraih dari kotak penalti. Itu setelah pemain Gapura FC diketahui wasit melakukan handball di dalam kotak penalti. Cipoet pun sukses merobek jala Gapura FC.
Jelang babak berakhir, permaian kedua tim semakin panas. Bahkan, satu pemain Cipoet mendapat kartu merah setelah melakukan pelanggaran dan protes kepada wasit. Hingga pertandingan berakhir, skor masih bertahan 1-0 untuk kemenangan Cipoet.
Pelatih Cipoet, Rudi Iswadi mengakui jika permainan anak asuhnya masih belum maksimal. Bahkan, mengalami penurunan fisik akibat kelelahan.
“Ada beberapa pemain mengalami kelelahan. Akan kami evaluasi ke depannya,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Sementara itu, CEO Gapura FC Mustakim tetap bangga dengan pemainnya meski menelan kekalahan.
“Meskipun kami sempat tertinggal gol, tapi serangan terus kami tingkatkan. Saya apresiasi permainan tim Gapura FC hari ini,” pungkasnya.(nal/c)
