25 radar bogor

Wacanakan E-Tiket di Masa Depan

Romadhoni/Radar Bogor MENGULAR: Kendaraan mengantre menuju gerbang loket Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Senin (25/12) lalu.

MENGULAR: Kendaraan mengantre menuju gerbang loket Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Senin (25/12) lalu. (Romadhoni/Radar Bogor)

BOGOR–Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua me­nanggapi serius antrean pan­jang di pintu loket. Usai ditinjau Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto, pengelola lembaga konservasi satwa yang berada di Kaki Gunung Gede-Pangranggo ini, berencana menerapkan sistem tiket elektronik (e-Tiket) maupun on.

”Kami sudah mengarah ke sana. Tapi membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Head Marketing Group TSI, Triyoba Natalia kepada Radar Bogor, kemarin (26/12).

Menurut wanita yang akrab disapa Yoba ini, e-Tiket sedang dalam pembahasan. Termasuk ketersediaan sarana dan prasarananya. Apalagi dengan wilayah TSI Cisarua yang begitu luas, infrastruktur yang disiapkan tidak sesederhana yang dibayangkan.

Ia bahkan berkeinginan seluruh aset TSI terintegritasi tidak hanya pada loket masuk. Keputusan itu setelah mempertimbangkan segala sesuatunya dengan saksama. Sebagai pilot project, pihaknya bahkan sedang mempersiapkan uji coba pada bisnis unit yang lebih kecil.

”Kepuasan pelanggan merupakan yang paling utama untuk kami. Doakan saja agar semua lancar dan kami bisa merealisasikan di taman-taman kami yang lain,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mendesak TSI agar menggunakan pendataan pengunjung lebih awal dan sistem online untuk mengurangi kemacetan karena antrean tiket.

”Masih manual. Satu mobil dihitung berapa orang, baru dibayar sehingga memakan waktu lama,” kata Agung kepada Radar Bogor usai meninjau titik-titik kemacetan di Jalur Puncak.

Untuk mengurangi antrean, tegas dia, bisa memperbanyak petugas pendata di jalur masuk TSI sepanjang jalan. ”Di nomor sekian, tujuh orang diberi stiker. Nah begitu masuk, kan tinggal bayar. Jangan masuk pintu dihitung lagi, itu bisa lama,” kata Agung.(don/c)