25 radar bogor

ULP Ogah Disebut yang Termaju

Galuh/Radar Bogor PERCONTOHAN: ULP Kabupaten Bogor menerima perwakilan ULP Kabupaten Tanah Datar yang datang dan belajar tentang kode etik pelelangan.
Galuh/Radar Bogor
PERCONTOHAN: ULP Kabupaten Bogor menerima perwakilan ULP Kabupaten Tanah Datar yang datang dan belajar tentang kode etik pelelangan.

CIBINONG-Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Bogor akhir pekan kemarin kembali kedatangan tamu. Kemarin (25/12) giliran ULP Kabupaten Tanah Datar yang datang dan mencuri ilmu tentang kode etik pelelangan.

”Kami minta beberapa SOP di sini (Kabupaten Bogor, red) agar bisa diterapkan di wilayah kami,” ujar Kepala Bagian Penga­daan Barang/Jasa Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Mustika Suarman kepada Radar Bogor.

Selain itu, lanjutnya, yang paling dicari adalah Pera­turan Bupati (Perbup) ten­tang Kode Etik ULP Kabu­paten Bogor. Mustika me­ngaku wilayahnya belum mene­rapkan peraturan terse­but.

”Saya bepikir mung­kin ke depan kepala ULP kabu­paten Bogor ini bisa menjadi kepala LKPP karena mung­kin itu belum terpikir oleh LKPP tapi di sini sudah dibuat dan berjalan,” tuturnya.

Mustika menerangkan, pentingnya perbup tersebut untuk pedoman ULP dalam menjalankan kerja. Terlebih aturan itu akan menutup ruang pertemuan antara pokja dan penyedia jasa sehingga menghindari celah-celah permainan oknum tak bertanggung jawab.

”Saya akan menerbitkan di ULP Kabupaten Tanah Datar. Bupati dan Sekda kami sangat mendukung ini dan saya harap dengan berkembangnya ULP Kabu­paten Bogor, bisa mema­jukan juga ULP kabu­paten/ kota lain ikut berkem­bang,” tukasnya.

Pernyataan itu diamini Kepala ULP Kabupaten Bogor Budi Cahyadi Wiryadi.Ia menuturkan, penilaian ULP Kabupaten Bogor se­bagai ULP terdepan di Indonesia sah-sah saja. Namun prinsip­nya, apa yang dilakukan itu tak lain untuk memberikan pelayanan terbaik.

”Kami menyusun SOP bukan karena ingin disebut termaju, tetapi karena me­mang itu kebutuhan kami untuk me­nunjang pekerjaan sehari-hari. Kalau mereka sebut kemajuan, kami bilang itu kebutuhan,” ungkapnya.

Di tahun yang akan datang, Budi berencana membuat terobosan baru. Sebab, masih banyak kekurangan yang dimiliki ULP Kabupaten Bogor.
”Terobosan itu agar semakin membuat pekerjaan kita mudah. Hanya memang mem­­butuhkan waktu, tenaga dan biaya untuk mere­alisasi­kan­nya,” pungkasnya.(rp2/c)