25 radar bogor

Terapkan Manajemen Tim

SEMANGAT: Komunitas Yuk Jadi Orang Tua Shalih saat mengikuti kegiatan Majelis Tsaqofah Pendidikan Anak (Mata Pena).
SEMANGAT: Komunitas Yuk Jadi Orang Tua Shalih saat mengikuti kegiatan Majelis Tsaqofah Pendidikan Anak (Mata Pena).

Komunitas Yuk Jadi Orang Tua Shalih menerapkan sistem manajemen tim. Setiap anggota diberi tugas untuk bekerja sama menyukseskan sebuah event. Semua berjalan secara kekeluargaan dan berjalan kondusif.

”Alhamdulillah kami selalu sejalan dan bersinergi, kami selalu bersilaturahmi dan berkomunikasi dan yang bikin minus konflik adalah karena kita satu frekuensi di komunitas ini. Jadi memang hubungan kami itu konstruktif,” tutur inisiator komunitas Yuli Kusu­madewi.

Program kegiatan dari komunitas ini adalah Majelis Tsaqofah Pendidikan Anak (Mata Pena), yang dilakukan insidental, yaitu kopi darat (kopdar) bulanan dirancang dengan full ilmu. Kopdar dilakukan dengan pemberian materi langsung dari Abah Ihsan kepada anggota selama dua jam dengan materi yang berbeda.

Pertama, mengenai pengasuhan dengan materi bagaimana supaya anak rajin ibadah dengan teknik ibadah yang menyenangkan. Program kedua adalah pemberian materi atau kajian parenting dengan member­dayakan anggota komunitas.

Program ini dilakukan setiap sebulan sekali. Program ketiga adalah kajian parenting online berupa pemberian materi dari Abah Ihsan melalui skype sebulan sekali. Selain itu, dengan uang kas memberikan beasiswa kepada orang tua yang tidak mampu dan membutuhkan kajian parenting. ”Sedikit tetapi bermakna, kita satu keluarga dan saling membantu,” tuturnya.

Suka, kata dia, adalah bisa bertemu banyak orang, mendapatkan banyak ilmu, menda­patkan pengalaman dari orang yang bisa dijadikan pelajaran dalam mendidik anak. Dukanya jika masih ada orang tua yang menilai dan memandang miring keberadaan komunitas.

“Masih banyak mereka yang memandang miring orang tua yang ingin belajar dan ingin menyalihkan dirinya dengan mengatakan bahwa terlalu berlebihan jika ingin menjadi salih harus bergabung dengan komunitas,” tuturnya.

Padahal, lain rasanya jika dibandingkan belajar hanya melalui online dan membaca buku. ”Karena dengan belajar bersama, ketika ada kesulitan, kita mudah bertanya dan meminta tolong kepada sesama anggota,” terangnya.(cr6/c)