BOGOR-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor kemarin unjuk kekuatan. Di hadapan sejumlah petinggi parpol di Kota Hujan, PKS menurunkan 2.000 lebih kader di GOR Pajajaran. Ini sebagai modal pemenangan Pilwalkot 2018.
Unjuk kekuatan berbalut Apel Siaga DPD PKS Kota Bogor itu sengaja mengundang petahana di Pilkada Kota Bogor, Bima Arya. Kabar yang beredar di kalangan pewarta, PKS masih memberi kesempatan PAN berkoalisi. Syaratnya: Bima Arya mengambil kader PKS sebagai calon wakil wali kota. Tapi jika tidak, PKS siap berhadapan.
”Kalau Bima Arya mau, ambil kader PKS, misalnya Atang Trisnanto. Kalau tidak mau, PKS usung putra mahkota, Ahmad Ru’yat,’’ ujar sumber Radar Bogor di lingkungan PKS.
Bima Arya yang diberi panggung mengaku terkesima dengan semangat kader PKS di kontestasi pilkada serentak. Optimisme semangat perjuangan PKS dinilai mampu menginspirasi semua pihak termasuk dirinya. ”Militansi yang dimiliki PKS sangat luar biasa. Berpartai itu perlu militansi, berpartai itu perlu juga semangat. PKS salah satu dari sekian partai yang memenuhi dua faktor utama tadi,’’ ujarnya disambut riuh peserta apel.
Bima meyakini PKS tak hanya berpolitik untuk sebatas merebut kekuasaan. Namun memenangkan kontestasi untuk kemaslahatan umat. ”Kita layak bersyukur atas yang kita miliki di Kota Bogor. Kota Bogor aman, Kota Bogor hujan dan Kota Bogor guyub. Di sisi lain, masalah masih ada, korupsi masih ada, kemiskinan masih ada, tawuran masih ada, termasuk praktik prostitusi dan LGBT. Ini menjadi catatan khusus,’’ ucapnya.
Pada kesempatan itu pula, Bima menawarkan koalisi secara terbuka kepada PKS. ”Saya mau mengajak membangun koalisi kemasyarakatan di Kota Bogor,’’ tuturnya. Hal tersebut selaras dengan kesepakatan tiga elite PKS, Gerindra dan PAN yang berkoalisi di lima provinsi pada Pilkada 2018 mendatang.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Bogor Atang Trisnanto menyebut, pihaknya masih menunggu arahan DPP untuk koalisi di Kota Bogor. Sebab, kesepakatan yang dibangun dalam pertemuan para petinggi parpol di tingkat pusat baru sebatas pilgub di lima provinsi termasuk Jawa Barat.
”Pilwalkot Bogor masih diperkenankan untuk membangun koalisi sesuai kearifan lokal yang ada. Saya sudah berkomunikasi dengan DPW, posisisi di Kota Bogor berbeda suasana dan situasinya. Kami mengambil izin jika format koalisi di Jawa Barat tidak bisa diterapkan di Kota Bogor. Beliau (DPW PKS) mengatakan, silakan ajukan,’’ tukas Atang.
Sebagai opsi melawan petahana, kata Atang, PKS akan menguatkan komunikasi yang telah terjalin sebelumnya dengan Gerindra dan Partai Demokrat. ”Kami juga sudah berkomunikasi dengan PPP, semua peluang masih terbuka. Tetapi saya pastikan, kristalisasinya ada di pekan pertama Januari 2018,’’ ujar dia.
Menurut Atang, mantan menteri pertanian era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Suswono dan mantan wakil wali Kota Bogor Ahmad Ru’yat siap bertempur jika rekomendasi partai jatuh ke tangan dua figur kader senior KPS tersebut.(ded/d)