25 radar bogor

Natal Aman, Keberhasilan Bersama

Miftahulhayat/Jawapos NATAL: Umat Kristiani mengikuti prosesi misa Natal di Gereja Katedral, Senin (25/12). Pada perayaan Natal 2017 mengusung pesan tentang kebinekaan dan nusantara.
Miftahulhayat/Jawapos
NATAL: Umat Kristiani mengikuti prosesi misa Natal di Gereja Katedral, Senin (25/12). Pada perayaan Natal 2017 mengusung pesan tentang kebinekaan dan nusantara.

JAKARTA– Perayaan Natal 2017 berlangsung aman. Tidak ada aral melintang sedikit pun saat malam Natal dan pagi harinya. Polri memastikan keamanan perayaan Natal ini merupakan keberhasilan bersama. Korps Bhayangkara sebagai koordinator bersama dengan sejumlah kementerian, tokoh gereja, ulama dan organisasi masyarakat (ormas).

Aksi teror tidak lagi menjadi momok saat Natal. Sweeping terhadap penggunaan atribut Natal tidak terjadi. Juga, tak ada pemaksaan dalam menggunakan atribut Natal yang biasanya terjadi di pusat perbelanjaan.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen M. Iqbal menjelaskan, sejak tiga bulan hingga dua bulan sebelum Natal, Polri memang berupaya menciptakan kondisi aman. ”Banyak operasi untuk menciptakan keamanan itu,” ujarnya.

Yang menonjol, rangkaian penangkapan terhadap 20 terduga teroris untuk mencegah adanya aksi yang menganggu Natal. Selanjutnya, Operasi Zebra juga menjadi salah satu pencegah dan penjaring kemungkinan adanya aksi tertentu. ”Tidak hanya itu,” jelasnya.

Polri juga bekerja sama dengan TNI, sejumlah Kementerian, tokoh gereja, ulama dan ormas. Semua bersepakat untuk menjaga agar tidak terjadi gangguan selama Natal. ”Bersama-sama menjaga keamanan,” ujarnya dihubungi Jawa Pos kemarin.

Menurutnya, kendati sudah dilakukan berbagai penangkapan, namun Polri tetap mengerahkan 90 ribu personil dalam rangka Operasi Lilin. Penjagaan di gereja dilakukan, bukan hanya untuk menjaga dari gangguan kea­manan. Namun, lebih kepada mem­berikan rasa aman. ”Kehadiran polisi itu membuat masyarakat merasa aman,” jelasnya.

Kehadiran polisi di gereja juga merupakan bukti polisi merupakan sahabat masyarakat. Kalau ada sesuatu yang bisa dibantu, tentu dilakukan polisi. ”Kalau perlu bantuan mengangkat meja dan kursi, polisi bisa,” terangnya.

Dia mengatakan, masih terkait perayaan Natal, himbauan Kapolri Jenderal Tito Karnavian begitu efektif. Tidak terjadi satupun sweeping dari ormas, pun tidak ada pemaksaan dalam penggunaan atribut Natal yang terjadi di pusat perbelanjaan. ”Tidak ada laporan dan temuan soal itu,” jelasnya. (idr/byu/wan)