25 radar bogor

Pengetahuan Narkoba Masuk Kurikulum

SEMANGAT: Sejumlah siswa membentangkan spanduk yang berisi ajakan agar generasi muda bisa sehat tanpa narkoba.
SEMANGAT: Sejumlah siswa membentangkan spanduk yang berisi ajakan agar generasi muda bisa sehat tanpa narkoba.

BOGOR–Tingginya penggunaan narkoba di kalangan pelajar Kota Hujan, mendorong Dinas Pendi­dikan (Disdik) Kota Bogor membuat terobosan. Yakni, memasukkan materi pence­ga­han narkoba dalam kurikulum pendidikan di Kota Bogor.

“Pengetahuan itu akan terintegrasi dalam mata pelajaran jasmani dan olahraga kesehatan (PJOK) dan resmi digunakan pada Januari 2018,” ujar Kepala Disdik Kota Bogor Fahruddin dalam sosialisasi narkotika kepada ratusan guru PJOK di SMPN 5 Kota Bogor, Kamis (21/12).

Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kapolresta Bogor Kota dan Wali Kota Bogor Bima Arya, Oktober silam, tentang akan masuknya kurikulum pencegahan narkoba dalam mata pelajaran PJOK awal semester nanti. “Sebenarnya wadah dan kurikulumnya sejak lama sudah ada dalam mata pelajaran PJOK.

Hanya saja, materi yang ada saat ini disampaikan tidak selengkap yang diberikan dan dibeberkan Polresta Bogor Kota,” jelas Fahmi, sapaan akrabnya.

Dalam materi yang disampaikan Polresta Bogor Kota, guru-guru PJOK akan mendapatkan data yang nyata, mengenai penjelasan apa itu narkoba dan jenis-jenisnya. Serta penjelasan bahaya apa yang ditimbulkan narkoba dan bagaimana menghindarinya.

Adapun materi lainnya dari RS Marzuki Mahdi, mengenai bagaimana mendeteksi sejak dini perilaku anak yang menyimpang dan rentan terjerumus narkoba. “Dari mulai penjelasan, bagaimana menghindari, apa saja bahayanya, dan bagaimana mendeteksinya,” tegas Fahmi.

Meskipun, buku yang berisikan materi pencegahan narkoba belum jadi dan masih terus disusun oleh Kapolda dan Kapolri. Fahmi menegaskan, dengan bahan sosialisasi tersebut, diharapkan guru PJOK bisa matang memberikan materi kepada anak.

“Tidak bisa ditunda me­nunggu buku pembela­jarannya jadi. Sedangkan kasus narkoba terus berjalan dan mengancam. Makanya, dengan materi yang ada bisa mewakili ini, guru-guru pasti paham,” pungkasnya.(ran/c)