25 radar bogor

Terserang Kanker Ganas, Perut Acum Terus Membesar

TERUS MEMBESAR: (Paling kiri) Acum hanya bisa menahan sakit karena perutnya yang terus membesar. Warga bersama pihak kecamatan dan kelurahan sudah berusaha membantu dengan menggalang donasi.
TERUS MEMBESAR: (Paling kiri) Acum hanya bisa menahan sakit karena perutnya yang terus membesar. Warga bersama pihak kecamatan dan kelurahan sudah berusaha membantu dengan menggalang donasi.

Acum (63) warga Kampung Tajur, RT 02 RW 06, Kelurahan Pakuan, Bogor Selatan, kini hanya bisa berbaring di rumahnya. Itu setelah perutnya terus membesar karena diserang kanker ganas. Meski sudah mendapat perawatan dari warga, ibu paruh baya itu sangat membutuhkan kursi roda untuk memudahkan aktivitasnya.

Laporan: Rany Puspitasari

Tinggal di rumah yang jauh dari kota, Acum mencari nafkah dengan mengikuti tetangganya membuat makanan kalau ada pesanan. Ia juga suka ikut berjualan gorengan bersama tetangganya, Tini, di salah satu sekolah yang dekat dengan lokasi rumahnya.

Namun, beberapa tahun belakangan, Acum sering merasakan sakit bagian perut yang membuatnya kadang absen tidak ikut masak dengan Tini. Dibiarkan istirahat sebentar, sakitnya pun hilang. Terus-menerus seperti itu siklusnya. Sehingga ada pembiaran dan dianggapnya bukan penyakit serius. “Paling mag biasa,” ujar Acum kepada wartawan.

Tapi, lama-kelamaan perutnya semakin membesar. Terkendala biaya, ia pun membiarkan perutnya semakin membesar. Hingga pada akhirnya, sejumlah warga berusaha membantu dan membu­juk­nya agar mau ke dokter. “Pernah ke RSUD Ciawi, mau dioperasi katanya. Saya takut, makanya waktu itu saya kabur, gak jadi dioperasi,” ucapnya.

Dari situ, warga tidak diam. Menurut Ketua RW 06, Upang, ia dan warga terus mendorong Acum agar berobat. “Kebetulan dia (Acum, red) dekat dengan mertua saya (Tini, red) suka ikut masak dan jualan gorengan. Jadi, mertua saya yang selama ini nemenin ke dokter dan ke puskesmas,” tambah Upang.

Terakhir ke RSUD Ciawi, diantar Tini, Acum mendapat rujukan untuk berobat ke RS Fatmawati Jakarta, lantaran alat yang ada di sana lebih lengkap dibandingkan di RSUD Ciawi. ”Setelah mengumpulkan donasi dari warga, kami akhirnya memberangkatkan Acum ke RS Fatmawati, dengan sumbangan dana, transport, dan berbagai keperluan di sana, mertua saya yang ikut,” ungkapnya.

Menurut Upang, Acum telah berpesan kalaupun hingga meninggal, Acum ingin dirawat oleh Tini, mertua Upang. Makanya, hingga saat perawatan ke Jakarta, Tini yang mengantarkan Acum bersama anak kelimanya.

Acum, kata Upang, saat ini tinggal bersama dua anaknya yang tamatan SMP dan SD yang saat ini kerja serabutan. Begitu pula dengan suaminya yang serabutan garap lahan salah satu perusahaan sekitar Kampung Tajur.

Makanya, bantuan berupa dana dan apa pun bentuknya sangat diperlukan untuk pengobatan Acum saat ini. Perutnya yang semakin membesar, lanjut Upang, membuat Acum sulit berjalan dan cepat kelelahan. “Kursi roda sangat kami butuhkan, karena Acum sudah sulit jalan, cepat lelah.

Juga dana, bukan dana untuk pengobatan karena sudah ditanggung BPJS, tapi biaya transportasi Bogor-Jakarta yang terus dikumpulkan warga,” ucapnya.

Terpisah, Camat Bogor Selatan, Sujatmiko mengatakan, hingga saat ini donasi terus digalang untuk Acum. “Sudah disampaikan untuk terus membantu lewat iuran. Saya juga akan membenarkan rumahnya yang tidak layak itu,” tutupnya.(*/c)