25 radar bogor

Sebagian Harga Pangan Naik

BELUM STABIL: Beberapa warga Cibubur ketika berbelanja kebutuhan bahan pangan di Pasar Modern Fresh Market Kota Wisata Cibubur.

CIBUBUR–Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sudah berlalu. Kini, masyarakat ber­siap menyambut Hari Natal dan tahun baru. Biasanya, menjelang hari raya berbagai ko­moditi pangan menjadi perhatian karena har­ganya yang melonjak atau malah sebaliknya.

Di Pasar Modern Fresh Market Kota Wisata misalnya, sejumlah pedagang mengaku masih memakai harga lama di beberapa pekan sebelum Lebaran lalu. Menjelang Natal pun, tak sedikit pedagang yang masih memberikan harga yang sama.

Namun demikian, diakui salah satu pedagang kelapa, Asep (45), harga kebutuhan pangan menyambut Natal dan tahun baru ini masih tidak tentu. Turun-naiknya harga tergantung stabilitas dan kondisi pembeli yang ada sekarang ini. Sehingga, dirinya masih ragu menurunkan harga daga­ngannya.

”Setelah puasa kemarin memang ada kenaikan. Sekarang saja 10 ribu per butir yang sudah dikupas dan masih segar. Menjelang Natal pasti naik, sekitar 8 persen. Tapi justru di tengah-tengah bulan harga beda lagi, lebih murah. Pasca-tahun baru juga masih bisa naik. Makanya tidak tentu,” ungkapnya.

Hal sama dikatakan Raida (44). Pedagang ayam ini tak menampik jika dagangannya selalu naik ketika Natal. Begitu pun menjelang tahun baru, harga daging ayam jualannya bisa meningkat drastis.

”Menjelang Natal ini naik tiga ribu, selalu dialami setiap tahun. Apalagi harga berbeda menjelang liburan, naik bisa jadi 40 ribu itu untuk ukuran satu kilo lebih. Tapi sekarang saya jual harga normal, Rp35 ribu per ekor,” bebernya pada Radar Cibubur, kemarin (20/12).

Hal serupa juga dilontarkan salah seorang pedagang daging sapi, Bahrudin (33). Dengan kualitas daging yang berbeda, kenaikan harga bisa mencapai 10 sampai 15 persen menjelang atau pasca-Natal dan tahun baru.

”Dari harga normal, saya jual Rp120 ribu per kilogram, itu bisa naik jadi Rp130-150 ribu. Kami ambil stok daging dari RPH (rumah pemotongan hewan) di Cakung dan Cilangkap.

Di sini dijual daging kas dalam, paha, paru, hati, dan tetelan. Tapi kami lihat situasi dulu, kalau misalkan semua normal, ya dinormalkan kembali,” bebernya.

Beda lagi yang dikatakan, Tata Suwarna (45). Pedagang sayur mayur ini mengaku untuk komoditi sayuran harganya lebih bervariatif. Meski begitu, semua harga yang ia jual menjelang Natal saat ini sudah mulai normal kembali.

”Paling hanya bawang putih yang masih naik sekitar Rp58 ribu per kilogram dari harga normal Rp30 ribu, tomat Rp8 ribu dan cabai keriting Rp35 ribu per kilonya. Sayur-mayur yang lainnya masih relatif,” kata dia.(dka/c)