25 radar bogor

Desak Dibangunkan Palang Pintu

Foto: azis/radar bogor BAHAYA: Lintasan rel kereta yang tidak dipasangi palang pintu.

CITEUREUP–Sejumlah warga meminta agar perlintasan kereta di Desa Citeureup segera dibuatkan palang pintu. Khususnya di akses jalan Kampung Kamurang RT 04/08, Desa Citeureup. Langkah itu diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban.

Sebelumnya, usulan pembuatan palang pintu di perlintasan tersebut sudah sering dikemukakan. Bahkan, warga berbondong-bondong datang ke kantor desa untuk mediasi. Namun, sampai saat ini, pembuatan palang pintu belum kunjung direalisasikan. “Akses tanpa palang pintu tersebut sudah tujuh tahun seperti ini.

Kami juga sudah beberapa kali ke kantor desa agar dibantu komunikasi dengan KAI, tapi belum juga ada pelaksanaan,” kata tokoh masyarakat, Manaf.
Manaf mengungkapkan, dalam setahun ini terdapat lebih lima warga menjadi korban kereta. Dari korban nyawa hingga cacat.

“Dari lima korban, hanya satu yang selamat, itu pun cacat karena kakinya terputus,” ungkapnya.

Menurut warga RT 04/08 Kampung Kamurang tersebut, belum dipasangnya palang pintu di lokasi itu juga dinilai cukup mengherankan. Alasannya, jalan raya yang dilalui perlintasan itu statusnya milik kabupaten dan arus lalu lintasnya cukup padat. Mengingat, jadi akses utama warga antarkecamatan, yakni Kecamatan Citeureup dan Klapanungal.

“Dari sini bisa nyambung ke Lulut Klapanunggal. Jadi, jalur ini akses dua kecamatan,” ucapnya.

Dengan kondisi itu, pemasangan palang pintu harusnya jadi skala prioritas. Terlebih, sudah banyak warga yang menjadi korban.

“Warga sudah kesal. Kalau tidak tertahan bisa saja kami blokir relnya dengan pohon besar,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Citeureup, Gugun Wiguna mengaku tengah menjalin komunikasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor.

Menurutnya, keluhan warga ini layak menjadi prioritas. “Saya terus komunikasi ke Dishub. Mudah-mudahan Dishub segera merealisasikan pemasangan palang pintu dan penjagaan pintu kereta ini,” ucapnya.(azi/c)