BIDIK: Netty Prasetyani menjadi salah satu figur yang dibidik Partai Gerindra.JAKARTA-Partai Gerindra percaya diri jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) akan merapat mengusung bakal calon gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, Mayjend (Purn) Sudrajat. Meski diketahui, kedua partai tersebut ramai disebut telah bersepakat mengusung pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu bersama Partai Demokrat (PD).
Partai Gerindra mengklaim, pihaknya bersama PKS dan PAN telah mengerucutkan nama bakal calon (balon) wakil gubernur (wagub) Jawa Barat yang akan disandingkan bersama bakal calon gubernur (balongub) Mayjend (Purn) Sudrajat.
Politisi Partai Gerindra Sodik Mujahid mengatakan, ada lima balon wagub yang akan diusung dan diusulkan dari kedua partai koalisinya. Menurutnya, PKS menyumbangkan tiga nama termasuk Ahmad Syaikhu, Netty Prasetyani, dan Haris Yuliana.
Sedangkan, PAN mengirimkan dua nama yaitu Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Desy Ratnasari. ”Kami harap PKS memberikan calon yang paling kuat untuk menang, apakah itu Pak Syaikhu, Bu Netty atau Pak Haris,” ungkap Sodik, kepada wartawan, Selasa (19/12).
Menurut dia, Partai Gerindra naksir berat dengan Netty, istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pasalnya, Netty dinilai memiliki pengalaman yang cukup mumpuni, setelah selama dua periode mendampingin suaminya memimpin Jawa Barat.
Namun, kata Sodik, Gerindra menyerahkan keputusan final kepada PKS dan tidak mau mencampuri urusan internal mereka.
Sedangkan terkait kubu PAN, Sodik melanjutkan, partai pimpinan Zulkifli Hasan itu menyerahkan kursi untuk balon cawagub kepada PKS.
Walaupun, kedua nama yang mereka usung bukanlah sembarang orang dan sudah terbukti memiliki kapasitas politik yang cukup mumpuni. Gerindra pun saat ini merasa sudah memiliki modal yang cukup untuk bertarung pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 walau hanya berkoalisi dengan dua partai.
Sodik mengatakan, partainya belum tertarik untuk menambah koalisi meskipun Golkar dan PPP sudah mencabut dukungannya dari Ridwan Kamil. ”Tambahan kekuatan dari Golkar (dan PPP) akan bagus, tapi kami harus mengocok ulang soal calon wakil gubernur yang saat ini sudah mengerucut,” pungkas Sodik.(nas)