25 radar bogor

Emil di Ujung Tanduk

SANTAI: Belum adanya keputusan dari Ridwan Kamil untuk calon wakil gubernur Jabar, membuat sejumlah partai mengancam akan mencabut dukungan.

BANDUNG-Rencana Ridwan Kamil maju sebagai gubernur Jawa Barat pada pilkada serentak 2018 terancam kandas. Pasalnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus mengancam akan mencabut dukungannya seperti halnya Golkar.

Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Rasta Wiguna menuturkan, Ridwan Kamil yang tak segera menetapkan calon wakil gubernur mendapat perhatian serius para kiai serta pimpinan PKB. Seharusnya, kata dia, Ridwan Kamil sudah bisa memilih wakilnya merujuk ke rekomendasi para tokoh Jawa Barat (Jabar) yang melakukan telaah terhadap para calon yang diajukan partai pengusung.

”Terlebih, ada kemungkinan Rid­wan Kamil mengabaikan rekomendasi para tokoh Jabar,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (19/12).

Hasil telaah tim pansel atas para calon pendamping Ridwan Kamil yang dilakukan Minggu (17/12), papar Wiguna, menempatkan politisi PKB Maman Imanulhaq di posisi puncak, diikuti politisi NasDem Saan Mustopa dan politisi PPP UU Ruzhanul Ulum.

Pansel bentukan Ridwan Kamil terdiri dari 10 tokoh Jabar, dikomandani mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK), Erry Riyana Hardjapamekas.

Anggota pansel antara lain, Tjetje Padmadinata, Betti Alisjahbana, dan Aat Soeratin. Namun, Ridwan Kamil tak segera menentukan pilihan meski sudah mendapat rekomendsai dari para tokoh Jabar. ”PKB sangat menghormati suara para kiai. PKB siap menarik dukungan untuk Ridwan Kamil jika ia tak mengindahkan rekomendasi para tokoh Jabar,” ujarnya.

Dikonfirmasi, Ridwan Kamil menyatakan, akan secepatnya mengumumkan sosok yang akan menjadi pendampingnya. Kendati demikian, sambung Ridwan, rencana awal akan diumumkan pada Rabu (20/12), dirinya memutuskan untuk menunda pengumuman lantaran ada beberapa hal yang masih perlu disosialisasikan kembali. ”Mungkin besok agak tertunda sedikit karena masih butuh waktu menyosialisasikan hasil dari opini tokoh-tokoh Jabar. Saya butuh waktu,” ucap Emil kepada wartawan.

Disinggung kapan waktu untuk mengumumkan nama tersebut, Emil mengaku, masih membutuh­kan waktu. Namun, dipastikan dalam pekan ini nama tersebut bisa diumumkan. ”Sehari-dua hari (Kamis-Jumat, red) lah. Tapi yang pasti tidak besok,” tuturnya.

Emil mengatakan, keputusan untuk mengundur waktu pengumuman tersebut lantaran ada beberapa orang yang belum sempat dihubungi. Sehingga, dirinya merasa membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan.

Sementara, pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Muradi menilai, kondisi Emil sudah di ujung tanduk. Terlebih, Emil mengulur-ulur waktu mengumumkan pendampingnya.

Jika PPP dan PKB pergi, maka situasi ini akan menjadi mimpi buruk bagi Emil. Pasalnya, sambung Muradi, Emil tak bisa dicalonkan sebagai bakal cagub dari jalur parpol dikarenakan persyaratan calon yang diusung parpol harus mengantongi 20 kursi di DPRD. Sementara, NasDem hanya memiliki lima kursi.(lum/c15/fat)