25 radar bogor

Impor Barang Konsumsi Naik

JAKARTA–Lonjakan impor selama November membuat surplus perdagangan menjadi lebih tipis. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan pada November sebesar USD 130 juta, lebih kecil jika dibandingkan dengan Oktober yang mencapai USD 900 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan, ekspor sepanjang November senilai USD 15,28 miliar dan impor USD 15,15 miliar. Nilai impor tersebut merupakan yang terbesar sejak Oktober 2014 silam.

”Impor terjadi untuk barang konsumsi. Bisa dipahami, sudah persiapan Natal dan liburan. Tapi, barang modal serta bahan baku juga tinggi sekali. Kami harapkan me­ningkatkan perekonomian domestik,” tuturnya di kantornya kemarin.

Sepanjang Januari hingga November, surplus perdagangan mencapai USD 12,02 miliar. Nilai surplus tersebut lebih tinggi daripada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya USD 8,48 miliar.

”Secara keseluruhan, capaian tersebut jauh lebih bagus bila dibandingkan dengan empat tahun sebelumnya,” lanjut pria yang akrab disapa Kecuk itu.

Dari sisi ekspor, kata dia, terjadi kenaikan tipis sebesar 0,26 persen jika dibandingkan dengan Oktober. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor juga naik 13,18 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga November mencapai USD 153,90 miliar atau meningkat 17,16 persen daripada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski begitu, Kecuk mengakui, kenaikan nilai ekspor memang cukup kecil. Padahal, kenaikan ekspor dari September ke Oktober sebesar 19,5 persen. Dia melanjutkan, pemicunya adalah menurunnya ekspor komoditas tambang.

Sebaliknya, kinerja impor justru mengalami lonjakan. Nilai impor mencapai USD 15,15 miliar atau naik 6,42 persen daripada Oktober 2017. Begitu juga jika dibandingkan dengan November tahun lalu, terjadi kenaikan 19,62 persen.

Dilihat dari penggunaan barang, secara month-to-month (mtm), seluruh kelompok barang meningkat. Impor barang konsumsi naik 8,22 persen, impor bahan penolong/baku naik 3,32 persen, dan impor barang modal melonjak tinggi sebesar 20,65 persen.

Secara kumulatif, total impor selama Januari sampai No­vember 2017 mencapai USD 141,88 miliar atau naik 15,47 persen terhadap periode sama pada 2016.(ken/c25/sof)