25 radar bogor

Kemah Bakti Guru, Rayakan HUT ke-72 PGRI

MAKIN PROFESIONAL: Para pendidik yang ikut kemah bakti guru di lapangan Kecamatan Tanjungsari, kemarin.

MAKIN PROFESIONAL: Para pendidik yang ikut kemah bakti guru di lapangan Kecamatan Tanjungsari, kemarin.TANJUNGSARI–Memperingati HUT ke-72 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun ini, ratusan tenaga pendidik mela­ku­kan kegiatan kemah bakti guru, yang dibuka secara langsung oleh Bupati Bogor Nurhayanti. Kemah bertempat di lapangan Kecamatan Tanjungsari, kemarin.

Dalam sambutannya Bupati Bogor berpesan, sebagai organisasi profesi pendidik, PGRI terus berjuang meni­ng­katkan kompetensi dan profesio­nalisme guru serta bermitra dengan pemerintah untuk mem­bangun kualitas sumber daya manu­sia melalui pendidikan di berbagai jenjang sekolah yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.

“Mari bersama-sama mening­katkan aksesibilitas dan kualitas penyeleng-garaan pendidikan agar visi dan misi bidang pendidikan, yaitu tuntasnya angka melek huruf bagi penduduk berusia 15-60 tahun dan tercapainya rata-rata lama sekolah 9 tahun,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan kemah bakti guru sebagai sebuah terobosan baru dalam memaknai Hari Guru yang potensial menjadi pertemuan akbar antara para guru di Kabupaten Bogor.

“Melalui kegiatan ini akan tercipta penguatan jejaring, pertukaran in­for­masi dan pengalaman peng­em­bangan jiwa. Selain itu, PGRI semakin kuat secara kelembagaan, profesional, dan berdaya saing tinggi dengan kesiapan sumbe rdaya yang maksimal untuk mengemban amanat pendidikan secara pro­duktif,” tambahnya.

Nurhayanti juga mengingatkan bahwa dalam menjalankan tugas pendidikan, setiap guru harus berorientasi pada kecerdasan intelektual. Karena sesungguhnya, tujuan yang diharapkan dari pelak­sanaan tugas guru adalah memba­ngun karakter peserta didik yang terintegrasi antara daya intelektual kecerdasan hati.

Selain itu, juga kesalehan pribadi, yang kemudian akan menjadi modal dasar bagi peserta didik untuk membangun kualitas sebagai sumber daya pembangunan yang unggul dan berkarakter positif. Serta, berani menghadapi tantangan zaman. “Setiap guru harus mampu menja­lankan sistem pembelajaran yang dijiwai prinsip mendidik dengan hati,” pesannya.(azi/c)